"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar naik belakang busur (Back Arc Thrust). Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik oblik (Oblique Thrust)," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam keterangan tertulis, Kamis (14/11/2019).
Rahmat mengatakan episenter gempa berada pada koordinat 8,16 Lintang Selatan dan 114,9 Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 21 km arah barat Kota Buleleng, Bali, di kedalaman 10 km. Dari catatan BMKG, telah terjadi sejumlah gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat juga diimbau menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.
Tonton juga video Diduga Rancang Aksi Teror di Bali, Istri Pelaku Bom Medan Diamankan:
Halaman 2 dari 1
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini