Berkaca pada Pilwalkot Solo 2005, ayah Gibran, Joko Widodo (Jokowi), pun maju tanpa pengalaman politik. Jokowi memiliki latar belakang sebagai pengusaha mebel.
Salah satu tokoh yang meminta Gibran belajar dahulu ialah Ketua DPC PDIP Surakarta yang juga Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo. Dia membeberkan beda Jokowi dengan Gibran terkait masalah pengalaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beda! Jokowi backing-e aku (di belakangnya ada saya)," kata Rudy saat ditemui di rumah dinas Loji Gandrung, Kamis (14/11/2019).
Memang saat itu Rudy menjadi Wakil Wali Kota Surakarta mendampingi Jokowi. Mesin partai PDIP pun bergerak di bawah kendalinya.
Rudy menyebut telah lama belajar politik praktis. Dia tumbuh bersama masyarakat kecil dan mendengar aspirasinya, sehingga dapat membuat program yang prorakyat.
"Saya sudah belajar politik-sosial, politik bermasyarakat, politik budaya, politik etika, politik aspirasi," ungkap Rudy.
"Lahirnya PKMS (Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Surakarta), BPMKS (Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta), itu karena yang saya rasakan sebelum jadi wakil wali kota. Jadi Ketua DPC itu ngurusi orang yang nggak bisa pulang dari rumah sakit, tidak bisa bayar SPP, kita dulu bayari pribadi," tegasnya.
Dia pun menegaskan DPC PDIP Surakarta telah melakukan penjaringan wali kota secara tertutup yang menghasilkan pasangan Achmad Purnomo-Teguh Prakosa. Langkah ini, menurutnya, sesuai dengan Peraturan Partai Nomor 24 Tahun 2017.
"Pak Pur sudah berpengalaman, sudah menjadi wakil wali kota saya dua kali," tutupnya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini