Lima desa tersebut yakni Desa Kalipang di Kecamatan Grogol, Desa Semen dan Bobang di Kecamatan Semen serta Desa Asmorobangun dan Puncu di Kecamatan Puncu. Kekeringan terjadi lantaran sumber mata air berkurang akibat kemarau panjang.
Plt Kepala BPBD Kabupaten Kediri Randy Agatha menjelaskan soal krisis air yang terjadi di wilayahnya. "Kekeringan yang terjadi ini berada di lereng kaki Gunung Wilis dan Gunung Kelud. Tetapi, tidak semua berada di titik puncak. Adanya dampak dari musim kemarau yang panjang ini mengalami penurunan debit air sampai terjadi kekurangan pemenuhan kebutuhan sehari hari," ucap Randy, Kamis (14/11/2019).
Menurut Randy, krisis air bersih yang dialami warga masih dalam level ringan. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, sejumlah warga yang wilayahnya terdampak kekeringan terpaksa memanfaatkan air sungai.
BPBD juga intens melakukan dropping air bersih sebanyak 40 ribu liter. Air bersih tersebut didistribusikan menggunakan dua truk tangki yang setiap harinya berkeliling mendatangi wilayah terdampak krisis air bersih.
"Saat ini kita lakukan dropping di lima desa yang tersebar di empat kecamatan. Per harinya kita sesuaikan dengan kebutuhan. Kita maksimalkan dan kita bagi menggunakan dua armada truk tangki dengan kapasitas empat ribu liter," paparnya.
"Rata-rata dari dua truk tangki bisa mendistribusikan sekitar 40 ribu liter. Kita sesuaikan kebutuhan di lapangan dengan sistem bergiliran," imbuh Randy.
Ia juga menyampaikan upaya lain yang sudah dilakukan pemerintah daerah sebagai solusi jangka panjang dalam penanganan krisis air bersih. Yakni pembuatan sumur bor, pipanisasi serta penghijauan atau reboisasi.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini