"Jadi kita membuka dokumen ternyata Partai NasDem masuk yang ikut mendorong atau setuju dalam dokumen amandemen terbatas selain tujuh partai yang lain. Hanya Golkar, PKS dan Demokrat yang ketika itu menginginkan tidak amandemen tapi melalui undang-undang atas GBHN. Namun tadi kami dapat gambaran baru. Tidak hanya terbatas, tapi juga tergantung perkembangan kekinian," kata Bamsoet di Kantor DPP Partai Nasdem, Jalan RP Soeroso, Gondangdia, Jakarta Pusat, Rabu (13/11/2019).
Menurut Bamsoet, Surya Paloh menyampaikan soal amandemen menyeluruh. Namun, amandemen menyeluruh itu tidak akan diwujudkan secara sembrono.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi tidak boleh gampangan, harus betul-betul cermat. Kalau memang kita mau ubah konten, ubah sesuai dengan kebutuhan bangsa. Tidak boleh mengada-ngada," ucap Bamsoet.
Diketahui bahwa Pimpinan MPR RI masih akan melakukan silahturahmi dengan para ketua partai politik dalam rangka menjaring aspirasi terkait amandemen terbatas UUD 1945 dan dihidupkannya kembali Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN). Seusai dari Partai Nasdem, MPR akan kunjungi Partai PKB.
"Jadi kita hari ini dengan Pak Surya sebagai Ketua Umum NasDem. Hari Jumat kita ke tempatnya Muhaimin dari PKB jam 10.00 WIB pagi," kata Bamsoet.
Sebelumnya, partai PAN juga termasuk sebagai partai politik yang juga mendukung amandemen terbatas UUD 1945.
"PAN masuk dalam barisan, tadi juga dipertegas kembali oleh PAN bahwa PAN tetap berada dalam posisi yang mendorong dilakukannya amandemen terbatas dan perlunya dihadirkannya kembali GBHN (Garis Besar Haluan Negara) dalam sistem konstitusi kita," kata Bamsoet di Sekretariat PAN, Jalan Daksa I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (12/11).
Simak juga video Dianggap 'Ngambek' Karena Jatah Menteri, Paloh: Sejujur-Jujurnya Enggak!:
(gbr/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini