Hong Kong Bersiap Hadapi Lebih Banyak Bentrokan dalam Aksi Demo

Hong Kong Bersiap Hadapi Lebih Banyak Bentrokan dalam Aksi Demo

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 13 Nov 2019 11:09 WIB
Demonstran berlindung di balik payung saat berhadapan dengan polisi Hong Kong pada 12 November (Ring Yu/HK01 via AP)
Hong Kong - Hong Kong bersiap menghadapi lebih banyak bentrokan saat aksi demonstran antipemerintah untuk melumpuhkan Hong Kong memasuki hari ketiga. Layanan transportasi dihentikan, aktivitas sekolah diliburkan dan banyak pusat bisnis tutup sementara dengan maraknya kekerasan dalam unjuk rasa.

Seperti dilansir Reuters dan The Star, Rabu (13/11/2019), demonstran dan polisi Hong Kong kembali bentrok di sejumlah kampus setempat dan beberapa lokasi lainnya pada Selasa (12/11) malam waktu setempat. Beberapa jam sebelum bentrokan pecah, Inspektur Senior Kwong Wing-cheung dari Kepolisian Hong Kong menyebut kota semi-otonomi itu ada di 'ambang gangguan total'.


Polisi menembakkan gas air mata dalam bentrokan, dengan sejumlah aktivis membakar sebuah kendaraan, melemparkan bom molotov ke kantor polisi setempat dan ke kereta bawah tanah serta merusak pusat perbelanjaan setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ratusan orang harus mengantre panjang di stasiun-stasiun kereta bawah tanah pada Rabu (13/11) pagi waktu setempat, dengan sejumlah layanan ditangguhkan dan ruas jalanan ditutup. Polisi antihuru-hara dikerahkan ke stasiun-stasiun, sementara demonstran memasang barikade di beberapa ruas jalanan utama.

Demonstran Hong Kong terus melanjutkan aksinya dengan menuntut diakhirinya hal yang mereka pandang sebagai upaya campur tangan China dalam urusan internal Hong Kong, juga menuntut hak pilih universal dan penyelidikan independen terhadap dugaan kebrutalan polisi terhadap demonstran.

Seorang demonstran Hong Kong memegang bom molotov saat bentrokan dekat kampus setempatSeorang demonstran Hong Kong memegang bom molotov saat bentrokan dekat kampus setempat Foto: AP Photo/Kin Cheung


Cekcok dengan Demonstran Hong Kong, Seorang Pria Dibakar:



Para demonstran merencanakan lebih banyak aksi protes sepanjang Rabu (13/11) waktu setempat, di berbagai area termasuk distrik bisnis Hong Kong yang menjadi lokasi sebagian besar real estate mahal dan toko-toko mewah, juga di semenanjung Kowloon dan area New Territories.

"Kami hanya ingin mempengaruhi perekonomian Hong Kong agar pemerintah tahu kami serius soal tuntutan kami," tutur seorang mahasiswa bernama Lee (21) yang menghabiskan waktu semalaman untuk merakit bom molotov di City University. "Setiap hari, di mana saja, orang-orang terluka," imbuhnya.

Ratusan demonstran bermasker, yang kebanyakan masih mahasiswa, melemparkan batu dan batu bata -- beberapa dengan ketapel -- dalam bentrokan pada Selasa (12/11) waktu setempat. Situasi kacau berlanjut hingga malam hari yang diwarnai ledakan, kepulan asap, teriakan dan tembakan dari polisi.


Otoritas Rumah Sakit Hong Kong menyebut sedikitnya 81 orang luka-luka sejak bentrokan pecah pada Senin (11/11) waktu setempat. Dua korban luka di antaranya dilaporkan dalam kondisi serius di rumah sakit. Salah satu korban luka adalah seorang bayi berusia 10 bulan. Tidak diketahui pasti penyebab dan kronologi kejadian hingga bayi itu bisa luka-luka dalam bentrokan.

Sebagian besar sekolah dan universitas di Hong Kong meliburkan aktivitas belajar-mengajar pada Rabu (13/11) waktu setempat, dengan alasan keamanan. Biro Pendidikan setempat mengimbau agar para orangtua tidak mendorong anak-anak mereka untuk tidak ikut dalam 'aktivitas melanggar hukum'.

Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam, pada Selasa (12/11) menyebut demonstran yang berupaya melumpuhkan Hong Kong 'sangat egois'.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads