Afghanistan Akan Tukar 3 Tahanan Taliban dengan 2 Profesor AS dan Australia

Afghanistan Akan Tukar 3 Tahanan Taliban dengan 2 Profesor AS dan Australia

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 12 Nov 2019 17:20 WIB
Ashraf Ghani (AP Photo/Rahmat Gul, File)
Kabul - Afghanistan akan membebaskan tiga komandan Taliban dalam rangka pertukaran tahanan dengan dua profesor asal Amerika Serikat (AS) dan Australia. Kedua profesor itu diketahui diculik Taliban sejak tahun 2016.

Seperti dilansir Reuters dan Associated Press, Selasa (12/11/2019), tiga komandan Taliban yang akan dibebaskan terdiri dari dua komandan senior Taliban dan seorang pemimpin kelompok Haqqani. Keputusan ini diumumkan oleh Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani.


Dalam pernyataannya, Presiden Ghani menyebut pembebasan tiga sosok penting Taliban ini merupakan keputusan sangat sulit yang harus diambilnya demi kepentingan rakyat Afghanistan. Keputusan ini diharapkan bisa membuka jalan bagi perundingan damai antara pemerintah Afghanistan dan Taliban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Demi membuka jalan untuk perundingan empat mata dengan Taliban, pemerintah telah memutuskan untuk membebaskan tahanan-tahanan Taliban sebagai pertukaran dengan dua profesor universitas," ucap Presiden Ghani dalam pernyataan yang disiarkan televisi setempat.

Tiga komandan Taliban yang akan dibebaskan itu diidentifikasi sebagai Anas Haqqani, Haji Mali Khan dan Hafiz Rashid. Disebutkan Presiden Ghani bahwa ketiganya akan dibebaskan 'secara bersyarat dalam pertukaran' dengan dua profesor asing yang diculik Taliban.

Tidak disebutkan lebih lanjut soal kapan dan di mana ketiganya akan dibebaskan.

Dua profesor yang diculik dan disandera Taliban diidentifikasi sebagai Kevin King asal AS dan Timothy Weekes asal Australia. Keduanya diculik di luar kampus American University of Afghanistan di Kabul pada tahun 2016 lalu.

Taliban pernah merilis dua video yang menunjukkan kedua profesor itu. Video pertama yang dirilis Januari 2017 menunjukkan keduanya dalam kondisi pucat dan kurus kering. Video kedua menunjukkan keduanya jauh lebih sehat, namun Taliban menetapkan batas waktu pembebasan mereka, yakni pada 16 Juni 2017.

Dalam video itu, King dan Weekes menyebut mereka diperlakukan dengan baik oleh Taliban, namun mereka tetap menjadi tahanan dan meminta pemerintah masing-masing untuk membantu pembebasan mereka. Tidak diketahui pasti apakah keduanya dipaksa untuk bicara dalam video itu.


Diketahui bahwa pasukan militer AS pernah melancarkan misi untuk membebaskan keduanya, namun King dan Weekes tidak ditemukan di lokasi penggerebekan saat itu.

Dalam pernyataannya pada Selasa (12/11) waktu setempat, Presiden Ghani menyatakan bahwa penculikan yang dilakukan Taliban terhadap dua profesor itu tidak mewakili tradisi Islam dan tradisi Afghanistan. "Kami telah memutuskan untuk membebaskan tiga tahanan Taliban yang ditangkap di luar Afghanistan," ucapnya.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads