Anggota Komisi C DPRD Kota Bandung Folmer Siswanto Silalahi menyatakan evaluasi rekayasa lalu lintas di kawasan tersebut perlu dikaji secara matang. Apalagi ada rencana pembongkaran taman, yang merupakan bagian dari ruang terbuka hijau di Kota Bandung.
"Upaya bongkar taman menyempurnakan rekayasa lalu lintas harus (melalui) kajian mendalam, komprehensif, tidak di dalam forum LLAJ saja. Harus melibatkan SKPD terkait," katanya saat dihubungi, Selasa (12/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau sudah melibatkan SKPD lain dan itu langkah optimal dalam menyempurnakan rekayasa lalu lintas, ada sarat tambahan lain. Taman yang berkurang harus diganti seluas yang dibongkar," ucapnya.
Dengan begitu, menurutnya, jumlah ruang terbuka hijau di Kota Bandung tidak berkurang. Karena sampai saat ini ruang terbuka hijau di kota berpenduduk sekitar 2,5 juta ini masih jauh dari kata ideal.
"Sesuai amanat undang-undang, harus memiliki minimal 20 persen ruang terbuka hijau dari luas wilayah. Kota Bandung sampai saat ini baru 12 persen, masih kurang 8 persen atau sekitar 300 hektare," katanya.
Pada dasarnya dia tidak terlalu mempermasalahkan rencana yang disiapkan Pemkot Bandung tersebut. Tapi tentu perlu dikaji secara matang dengan melibatkan semua pihak, termasuk menyiapkan lahan untuk mengganti taman yang dibongkar.
"Prinsipnya, kami selama dihitung matang melibatkan semua pihak, ada pengganti, syukur-syukur ada tambahan RTH, tentunya sepakat," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Pemkot segera mengevaluasi rekayasa lalu lintas di kawasan Sukajadi, Cipaganti, dan Setiabudi, yang masih dikeluhkan macet. Berbagai langkah telah disiapkan demi mengurai kemacetan di kawasan tersebut.
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengakui masih terjadi titik kemacetan setelah dilakukannya rekayasa lalu lintas. Salah satunya di sekitar persimpangan Jalan Cemara dan Jalan Otten.
"Di Jalan Cemara, itu saya lagi minta (sebagian) tamannya dibongkar. Sama juga di Jalan Otten, tamannya juga mau dipotong," ucapnya.
Simak juga video "DPRD DKI Pertanyakan Anggaran Trotoar Capai Rp 1,2 Triliun" :
(err/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini