PKS tak tinggal diam. Partai berlogo bulan sabit kembar itu mengungkit 'janji' Prabowo Subianto soal deal kursi wagub. Bagaimana ceritanya?
'Janji' Prabowo soal kursi Wagub DKI ini memang tak disampaikan langsung oleh Ketum Gerindra itu. Namun, di level pimpinan Gerindra dan PKS pusat, beberapa kali me-mention partai yang diketuai Sohibul Iman itu dipastikan mendapat jatah DKI-2.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mundur setahun ke belakang, Presiden PKS Sohibul Iman pada September 2018 sempat menyambangi kediaman Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan. Salah satu pembahasannya adalah menagih komitmen Gerindra terkait kursi kosong Wagub DKI.
"Dan tentu tadi disampaikan tentang Wagub juga dibicarakan kepada Pak Salim dengan Pak Prabowo pada intinya komitmen Pak Prabowo ketika meminta kami mendukung sebagai capres, di mana di situ disampaikan bahwa salah satu yang diberikan pada PKS adalah posisi Wagub," ujar Sohibul, Kamis (20/9/2018).
Sohibul mengatakan Prabowo ketika itu tetap berkomitmen bahwa PKS akan mengisi kursi Wagub.
"Tadi sudah disampaikan dan ditanyakan kembali dan Pak Prabowo tetap commit. Dan kami sudah meminta Pak Prabowo untuk segera membuat surat ajuan tentang pencalonan dua nama dari PKS," ujar Sohibul.
Pada saat itu, Gerindra-PKS belum sepakat soal nama yang bakal dicalonkan. Prabowo bahkan sempat menyerahkan urusan Wagub DKI ke M Taufik, termasuk nama-nama yang akan dicalonkan oleh Gerindra.
"Ketua Gerindra Jakarta namanya Muhammad Taufik. Kalau partai saya gitu, kalau ketua provinsi dia yang tentukan, kalau ketua DPC dia tentukan, saya bagaimana beliaulah," ujar Prabowo kepada wartawan di Klender, Jakarta Timur, Rabu (24/10/2018).
"Tenang saja, you tunggu waktunya pengumuman. Tanya Pak Taufiklah siapa," ujarnya.
Hingga akhir 2018, komitmen Prabowo masih dibahas. Elite PKS Suhud Alynudin kembali memastikan bahwa di level pimpinan partai ada komitmen yang terbentuk antara Gerindra dan PKS soal kursi Wagub. Prabowo disebut sudah menyatakan kursi Wagub DKI sepeninggal Sandiaga Uno untuk PKS.
"Sikap Pak Prabowo sudah jelas terkait Wagub DKI bahwa itu menjadi hak PKS. Sebagaimana disampaikan beberapa kali kepada Presiden PKS Pak Sohibul Iman," tegas Suhud, Jumat (2/11/2018).
Hal senada disampaikan oleh Sekjen Gerindra Ahmad Muzani. Dia menegaskan kursi DKI-2 bakal diisi kader PKS.
"Iya, iya (sudah pasti PKS). Jadi Gerindra menyerahkan pada PKS. Tetapi dalam hal menyerahkan kan kita juga perlu tahu visi misinya. Kita perlu dengar mana orangnya. Kan begitu," pungkas Muzani di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (7/11/2018).
Baru pada awal 2019, PKS dan Gerindra DKI menyepakati dua nama calon Wagub DKI. PKS-Gerindra DKI sepakat mengusulkan Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu jadi cawagub DKI pengganti Sandiaga Uno. Keduanya dipilih berdasarkan rekomendasi hasil fit and proper test.
![]() |
Taufik mengatakan surat pengajuan cawagub DKI tersebut juga telah ditandatangani pimpinan Gerindra dan PKS DKI dan disampaikan ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk kemudian disampaikan lagi ke DPRD DKI.
"Proses pengisian cawagub DKI yang akan gantikan Pak Sandi sampai dengan tadi, alhamdulillah kami telah sepakat dan telah terima hasil fit and proper," kata Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta M Taufik di Al Jazeerah Signature Restaurant & Lounge, Johar Baru, Jakarta Pusat, Jumat, (22/2/2019).
"Yang pertama, Pak Agung Yulianto Julianto dan Pak Ahmad Syaikhu," sambungnya.
Namun dua nama yang muncul tak membuat polemik Wagub DKI lebur. Hingga pengujung 2019, kursi Wagub DKI masih kosong. Baru-baru ini, polemik DKI-2 antara Gerindra-PKS panas lagi lantaran partai berlogo Garuda itu mengusulkan empat nama baru. Mereka adalah Arnes Lukman, Ferry Juliantono, A Riza Patria, dan Saefullah (Sekda DKI Jakarta).
"Kemarin dua nama macet. Maka yang diperlukan adalah, pertama, jangan-jangan figur yang nggak... DPRD kurang menerima atau komunikasi. Dua itu saja, pertimbangan. Ya sudahlah, kita usulkan, dari kita ada, dari PKS ada," ucap Taufik, Kamis (7/11/2019).
PKS kemudian mengingatkan Gerindra untuk menjaga komitmen yang sudah dibangun. Akhmad Syaikhu sebagai cawagub yang diusung mengatakan tak etis jika komitmen yang sudah terjalin tak ditepati.
"Yang saya bilang etika itu kan. Kalau komitmen Prabowo, sejak awal itu kan diserahkan ke PKS. Artinya, kalau memang ditepati komitmen itu, harusnya dilaksanakan. Ketika itu nggak dilaksanakan, kan nggak etislah," kata Ahmad Syaikhu kepada wartawan, Sabtu (9/11/2019).
Simak Video "FBR Tolak Cawagub DKI dari PKS, Alasannya Tak Kenal"
Halaman 2 dari 3
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini