Jokowi Ngaku Tak Dirangkul Paloh Seerat ke Presiden PKS, NasDem Anggap Guyon

Jokowi Ngaku Tak Dirangkul Paloh Seerat ke Presiden PKS, NasDem Anggap Guyon

Marlinda Oktavia Erwanti - detikNews
Kamis, 07 Nov 2019 11:41 WIB
Ilustrasi Jokowi dan Surya Paloh merangkul Sohibul Iman (Foto: 20Detik)
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) merasa tak pernah dirangkul seerat Ketua Umum NasDem Surya Paloh merangkul Presiden PKS Sohibul Iman. NasDem menilai pernyataan Jokowi dalam konteks bercanda.

"He..he.. Pak Presiden kan memang suka bercanda," kata Ketua DPP NasDem, Irma Suryani Chaniago kepada wartawan, Kamis (7/11/2019).

Menurut Irma, pernyataan soal rangkulan sang ketum dengan Sohibul justru menunjukkan apresiasi Jokowi. Jokowi, kata dia, mengapresiasi karena Paloh mampu merangkul PKS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Presiden sedang memberi apresiasi menurut saya pada Pak Surya karena mampu merangkul PKS. Kan semua untuk kepentingan bangsa dan negara," ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Ketua DPP NasDem, Willy Aditya. Willy menilai Jokowi hanya berkelakar. Mengingat hubungan Paloh dan Jokowi memang sudah seperti kakak dan adik.

"Kalau kita sama Pak Jokowi udah biasa bercanda, isinya bercandaan terus. NasDem ama Pak Jokowi bukan hubungan sehari dua hari ya. Apalagi Pak Surya, cukup panjang hubungannya udah kaya abang adik. Ini suatu hal, kalau nggak ada gimik-gimik gitu ya politik kita hambar saja dan ini adalah suatu bagian dari proses yang mencairkan politik kita," kata Willy.



Menurut Willy, candaan Jokowi kepada sang ketum itu pun menunjukkan hubungan emosional keduanya sudah di atas rata-rata. Hubungan keduanya, kata dia, sangat sehat dan memiliki chemistry.

"Kalau lelucon itu bisa dilemparkan artinya hubungan emosi dan personal relation di atas rata-rata, di atas normal, dia hubungnanya sudah pada level tertentu. Guyonan Pak Jokowi kepada Pak Surya itu adalah ekspresi hubungan mereka di atas rata-rata atau di atas normal. Ya kalau gitu udah bisa bercanda seperti itu guyonan itu hal yang di atas sehat. Bukan hanya chemistry, tapi itu di atas karena chemistry hanya kesamaan senyawa saja. Tapi lebih dari itulah. Kalau politik kita isinya pantun, guyon dan itu adalah suatu tradisi yang jauh lebih baik atau sehat karena mampu merespon satu sama lain. Artinya kan nggak sehat kalau sesuatu terjadi kemudian diam-diaman. Itu lebih nggak sehat. Gitu ya," tuturnya.



Lebih lanjut, Willy menjelaskan bahwa Paloh sebelumnya juga telah menyampaikan kepada Jokowi bahwa partainya ingin menjalin silaturahmi dengan semua parpol dan tokoh politik. Dia pun menegaskan tak ada saling bawa perasaan (baper) dalam relasi keduanya.

"Dan Pak Surya sudah sebelumnya sudah memberikan semacam sinyal pada Pak Jokowi untuk silahturahmi dan harus dilanjutkan. NasDem silahturahmi nggak hanya berhenti pada PKS, silahturahmi kebangsaan merajut politik yang hilang. Yaitu dialog antar elite, dialog antar kelompok, antara parpol. Nah kalau kita melakukan dialog secara satu sama lain baik di dalam parpol koalisi ataupun di luar itu hubungannya akan jauh lebih cair ya. Kalau isinya politik kita kaya gini lebih bagus, guyon-guyon gini. Kan politik kita stand up commedy, kalau begitu semua nggak ada senggol bacok," kata Willy.

"Jadi kalau misalnya ada krtikan, itu kritikan yang membangun segala macam, bukan suatu hal yang baperan dan Pak Jokowi melontarkan itu kepada Bang Surya itu suatu hal yang baik-baik saja ketimbang satu sama lain baper itu nggak sehat," sambung dia.



Sebelumnya, Jokowi menyebut rangkulan Ketua Umum NasDem Surya Paloh ke Presiden PKS Sohibul Iman tak biasa. Jokowi bahkan merasa tak pernah dirangkul seerat itu oleh Paloh.

Rangkulan antara Paloh dan Sohibul sendiri terjadi saat keduanya melakukan pertemuan pada Rabu, 30 Oktober 2019 lalu. Paloh waktu itu berkunjung ke kantor DPP PKS di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Momen hangat itu pun kemudian terjadi.



Bukan sekadar momen hangat biasa. Jokowi sampai-sampai memberikan perhatian khusus pada momen itu, terutama pada rangkulan Paloh dan Sohibul Iman.

"Saya tidak tahu maknanya apa tapi rangkulannya tidak seperti biasanya. Tidak pernah saya dirangkul seperti itu oleh Bang Surya seerat beliau merangkul Pak Sohibul Iman," kata Jokowi di Hotel Sultan, kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (6/11/2019).
Halaman 2 dari 3
(mae/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads