"Kucing emas merupakan jenis kucing yang berstatus terancam punah karena populasinya terus menurun akibat hilangnya habitat. Karena hal tersebut, sudah selayaknya kita menjaga habitat kucing emas ini dari kerusakan," demikian pernyataan Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di situsnya seperti dilihat detikcom, Rabu (6/11/2019).
Kucing ini ditemukan di kawasan Suaka Margasatwa (SM) Isau-Isau. Hutan kawasan konservasi yang dikelola Seksi Konservasi Wilayah II BKSDA Sumsel diyakini jadi habitat hewan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kucing emas hidup di seluruh Asia Tenggara, dari Tibet, Nepal, Bhutan, India, dan Bangladesh ke Myanmar, Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam, Cina Selatan ke Malaysia, dan Sumatera. Gerak-gerik reproduksi kucing emas Asia masih misterius karena spesies ini sulit untuk diamati. Kucing emas Asia liar punya ketakutan terhadap manusia.
Kucing emas merupakan hewan karnivora yang memburu mangsanya dengan menyergap. Warna bulu cokelat kemerahan membantu kucing emas berkamuflase di lantai hutan. Mangsa utama kucing emas ialah mamalia berukuran sedang seperti kancil, kijang, anak rusa maupun burung.
Kucing emas merupakan jenis kucing yang beraktivitas cenderung pada malam hari dan bersifat soliter atau menyendiri. Kucing ini memiliki ukuran medium dengan panjang total 80 cm dengan berat 11 kg pada saat dewasa.
"Dari hasil rekaman camera trap tersebut merupakan berita yang sangat menggembirakan bagi dunia konservasi karena bertambahnya jumlah habitat kucing emas yang telah diketahui di Pulau Sumatera," kata dia.
Warna kucing emas Asia bervariasi, dari cokelat emas, cokelat, hitam, merah, dan abu-abu. Kucing emas Asia punya garis putih dengan pinggiran hitam yang terpampang vertikal dari ujung kepala, melewati mata, hingga leher. Kucing emas Asia punya badan yang berotot dan kaki yang panjang sehingga mereka adalah pemanjat pohon yang ulung.
Sebelumnya, kucing emas pernah ditemukan masuk ke rumah seorang warga di Desa Masjid, Kecamatan Kaway XVI, Kabupaten Aceh Barat, Aceh. Satwa dilindungi ini sempat dikira anak harimau sehingga menghebohkan masyarakat setempat.
"Tadi malam sekitar pukul 20.00 WIB kucing emas ini sudah kita amankan di kantor resort KSDA Meulaboh," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Sapto Aji Prabowo saat dimintai konfirmasi detikcom, Selasa (13/3).
Dalam keadaan sedikit takut, pemilik rumah sempat memberi makan kucing emas tersebut. Tak lama berselang, temuan ini dilaporkan ke pihak terkait. Personel BKSDA akhirnya turun tangan dan menangkap kucing emas yang berukuran tinggi 40 cm dan panjang 80 cm.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini