Gerindra DKI Klaim Pembahasan KUA-PPAS Transparan Meski Tak Diunggah

Gerindra DKI Klaim Pembahasan KUA-PPAS Transparan Meski Tak Diunggah

Arief Ikhsanudin - detikNews
Rabu, 06 Nov 2019 15:03 WIB
Gerindra DKI Jakarta (Arief Ikhsanudin/detikcom)
Jakarta - DPD Partai Gerindra DKI Jakarta menyebut proses pembahasan rencana Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) DKI Jakarta 2020 berjalan dengan transparan meski Pemprov DKI Jakarta tidak mengunggah rencana anggaran. Bagaimana penilaian Gerindra?

"Secara umum, seluruh komisi yang saya pahami sangat terbuka. Karena selalu pimpinan komisi mengatakan dibuka dan terbuka untuk umum. Semua orang bisa pantau dan lihat," ucap Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik saat konferensi pers di gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (6/11/2019).

Menurut Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta itu, tidak ada rapat pembahasan anggaran yang ditutup-tutupi. Maka hal itu jadi parameter Gerindra menyebut anggaran transparan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Itu dasar dari apa yang kita katakan transparan dalam proses pembahasan. Tidak ada yang ditutup-tutupi. Dikuliti satu per satu dari judul sampai angka," kata Taufik.

Hal ini berbeda dengan beberapa fraksi, khususnya PSI yang meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengunggah rencana anggaran. Bagi Taufik, tidak ada kewajiban pemerintah daerah melakukan itu.

"Tapi bahwa sesuatu yang belum matang di-upload (malah) jadi masalah itu. Kan belum ada pegangan hukumnya, justru menurut saya, kalau mau mendiskusikan di forum, jangan dilapor ke teman-teman wartawan gitu loh," kata Taufik.



Taufik mengaku pernah menemukan kejanggalan anggaran. Namun dia memilih menyampaikan langsung kepala pimpinan lembaga yang menangani.

"Dulu temuan ini juga ada. Dulu saya temukan selisih Rp 1,2 triliun, tapi saya nggak buka ke publik," kata Taufik.


Bagi Taufik, membuka masalah rencana anggaran ke publik bukan sesuatu yang istimewa. Memang hal itu boleh dilakukan, namun tidak perlu berlebihan.

"Sebenarnya nggak ada yang istimewa, cuma genitnya saja yang buat saya harus dikurangi dikit. Nggak apa genit, boleh, nggak ada masalah," ucap Taufik.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads