Dua orang tuanya kehilangan kata-kata. Saat para petakziah datang, ayah korban hanya menangis dan membaca istigfar.
Kondisi orang tua korban yang sangat terpukul dimaklumi kakek korban bernama Nurul Jadid. Menurut dia, kedua orang tua Irza sangat menyayangi siswi kelas II yang dikenal selalu meraih ranking atas itu.
"Almira ini pintar anaknya. Sering dapat ranking kelas," kata Nurul Jadid di rumah duka, Jalan Kiai Sepuh Gang SD, Pasuruan, Selasa (5/11/2019).
Menurut Jadid, tak ada tanda-tanda korban akan meninggal dengan cara yang tragis tertimpa reruntuhan atap sekolah. Malam harinya bahkan korban masih bersikap seperti biasa.
"Tadi malam masih mengerjakan tugas keterampilan. Nggak ada yang aneh," tandas Jadid.
Irza Almira merupakan satu dari korban ambruknya atap gedung SDN Gentong, Pasuruan. Selain Irza, guru pengganti di kelas V-A, Sefina Arsi (19), warga Jalan Slamet Riyadi RT 09 RW 08, Kelurahan Mandaranrejo, Kecamatan Panggungrejo, menjadi korban.
Jenazah Irza sudah dimakamkan di TPU Gadingrejo. Irza merupakan anak pertama Zubair dan Khoiroh. Kedua adiknya laki-laki.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini