"Kami sangat siap menindak tegas kalau memang benar. Kami janjikan akan ditindak tegas, silakan," ucap Asisten Intelijen Kejati Jabar Patris Yusrian Jaya di Kejati Jabar, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung, Selasa (5/11/2019).
Patris mengatakan Kejati Jabar sudah menerjunkan tim untuk menyelidiki informasi tersebut. Berdasarkan hasil penyelidikan, tidak ditemukan adanya kades yang meninggal karena diintimidasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Patris menyebut saat ini memang ada proses hukum yang dilakukan oleh Kejari Tasikmalaya terhadap beberapa oknum kepala desa yang melakukan penyelewengan Dana Desa. Kasus yang ditangani di tingkat penyidikan dan tingkat penuntutan di persidangan.
Patris meminta bila ada kepala desa yang merasa diintimidasi oleh jaksa di wilayah Jabar untuk bisa membuka dan melaporkan ke Kejati Jabar. Pihaknya bakal siap menindak tegas oknum jaksa yang melakukan intimidasi.
"Terhadap tudingan oknum Kejari Tasikmalaya yang melakukan pemerasan terhadap kepala desa, kami meminta kepada pihak yang merasa dirugikan atau diintimidasi agar segera melaporkan oknum tersebut ke bidang pengawasan Kejati Jabar atau apabila memang punya cukup bukti, silakan dilaporkan ke aparat penegak hukum lain," ucapnya.
"Kami menunggu pihak Apdesi Kabupaten Tasikmalaya untuk menyampaikan laporan secara resmi dan meminta untuk tidak mengemukakan hal-hal yang tidak ada atau belum pasti kebenarannya," Patris menambahkan.
Sebelumnya, ribuan kepala desa berunjuk rasa di Kejari Tasikmalaya pada Senin (5/11). Wakil Ketua Apdesi Kabupaten Tasikmalaya Harun mengungkapkan temuan seorang kepala desa di kecamatan Cibalong meninggal diduga karena diintimidasi dan diperas oknum kejaksaan.
Simak video Heboh Isu Kades Segel Musala, Pemkab Minahasa Utara Klarifikasi:
(dir/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini