Purnomo, yang kini menjabat Wakil Wali Kota Solo, mengaku mendengar suara-suara masyarakat yang ingin keduanya maju bersama. Namun Purnomo mengaku akan melihat dahulu rekomendasi yang dikeluarkan partai.
"Kalau perintah partai seperti itu (memasangkan keduanya), saya pikirkan. Termasuk ada yang mengatakan saya tetap wakil wali kota, Gibran yang jadi wali kota," kata Purnomo saat ditemui di Balai Kota Solo, Senin (4/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia enggan berandai-andai apakah akan mendapatkan posisi wali kota atau wakil wali kota. Dia baru akan memikirkannya setelah DPP PDIP membuat keputusan.
"Mikirnya nanti setelah dapat perintah partai apa, menolaknya nanti. Bukan mikir dulu sebelum diperintah. Jadi jangan dibolak-balik," kata Purnomo.
Seperti diketahui, Gibran telah menyatakan tekad bulat untuk mencalonkan diri sebagai wali kota Solo lewat PDIP. Namun DPC PDIP Kota Solo tegas menutup pendaftaran dengan alasan telah ada pasangan calon yang diusulkan untuk dimintakan rekomendasi ke DPP.
Calon yang dijagokan DPC itu adalah Achmad Purnomo - Teguh Prakosa. Purnomo saat ini menjabat Wakil Wali Kota di Solo, sedangkan Teguh saat ini menjabat Sekretaris DPC PDIP Kota Solo.
Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, menegaskan tidak akan mengubah keputusan DPC untuk memperjuangkan pasangan Purnomo-Teguh sebagai pasangan yang direkomendasikan. Bahkan dia mengatakan akan mengambil sikap tegas jika nantinya DPP PDIP menjatuhkan rekomendasi kepada Gibran.
Kata Gibran Disandingkan dengan Cucu Bung Karno di Pilkada:
(bai/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini