Pohon Angsana yang Ditebang di Trotoar Cikini Bakal Diganti Tabebuya

Pohon Angsana yang Ditebang di Trotoar Cikini Bakal Diganti Tabebuya

Arief Ikhsanudin - detikNews
Senin, 04 Nov 2019 12:53 WIB
Pohon besar di Cikini ditebang. (Eva Safitri/detikcom)
Jakarta - Pohon-pohon besar dan rindang di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, ditebang dengan alasan sudah tua dan masuk musim hujan. Rencananya, pohon-pohon itu diganti dengan pohon tabebuya.

"Iya, diganti. Kan pohon tua kan rapuh, (seperti) angsana. Itu kan rapuh, ganti pohon kuat tabebuya," ucap Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi saat dihubungi, Senin (4/11/2019).

Irwandi mengatakan pohon-pohon di trotoar seberang Stasiun Cikini itu terlalu rindang. Pohon-pohon itu dikhawatirkan roboh dan menimpa pengguna jalan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu kan, kita (masuk) musim hujan. Pohon sudah tua, yang ke jalanan di-toping (pangkas bagian atas), ada dipotong, kan masuk musim penghujan," ucap Irwandi.


Pohon Angsana yang Ditebang di Trotoar Cikini Bakal Diganti TabebuyaPohon rindang di Cikini ditebang. (Eva Safitri/detikcom)

Sebelumnya, penebangan pohon-pohon ini sempat ramai dibahas di media sosial. Ketika dicek di lokasi, tampak ada 8 bekas pohon yang ditebang. Pohon-pohon yang ditebang itu ada di tengah-tengah trotoar yang sebelumnya diperlebar. Kondisi pohon saat ini memang sudah habis ditebang, hanya tersisa bagian akar dengan tinggi sekitar 5 cm di atas permukaan tanah. Tampak sejumlah petugas Dinas Kehutanan sedang menggali pohon Angsana itu satu persatu agar bersih.


Sementara itu, warga setempat Sumardi menyayangkan kenapa pohon-pohon itu ditebang. Dia yang mengaku warga asli Cikini mengatakan pohon itu sudah tumbuh sekitar 25 tahun dan kerap digunakan warga yang lewat untuk berteduh.

"Saya orang sini asli saya sebenarnya nggak sudi karena istilah kata bikin panas pejalan kaki, ini sudah 25 tahunan lah pohonnya ada," ujar Sumardi.

Pohon Angsana yang Ditebang di Trotoar Cikini Bakal Diganti TabebuyaPohon rindang di Cikini ditebang. (Eva Safitri/detikcom)

Seorang pejalan kaki, Sinta mengatakan dia heran kenapa pohon itu ditebang. Dia menyebut suasana jadi tambah gersang ketika berjalan di sepanjang trotoar itu.

"Ya, jadi panas banget, jadi tambah gersang, gitu. Apalagi kalau nunggu kan, abis naik kereta terus nunggu orang, biasanya nunggu di sini (trotoar)," ujarnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads