Pohon yang ditebang itu berada di Jl Raya Cikini, tepatnya berada di samping stasiun Cikini. Terdapat 8 pohon yang sudah habis ditebang.
Salah salah satu warga Sumardi menyayangkan pohon-pohon itu ditebang. Dia yang mengaku warga asli Cikini menyebut pohon-pohon itu sudah ada sejak 25 tahun yang lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sumardi mengatakan pohon itu kerap digunakan oleh warga untuk berteduh, terutama para pejalan kaki. Dia merasa ada yang berbeda ketika pohon ditebang.
"Soalnya ini kan panas banget sepanjang jalan ini, kalau ada pohon kan terlihat adem, warga yang lewat juga kadang pada neduh dari panas sambil nunggu, ya kan," lanjut Sumardi.
![]() |
Dia tidak mengetahui apa yang akan dikerjakan setelah pohon ini ditebang. Namun, dia berharap agar lokasi itu menjadi rindang kembali.
"Belum tahu saya mah mau diapain, ya mudah mudahan saja diganti, pengennya mah tetep adem lah pokoknya," katanya.
Sementara, seorang pejalan kaki, Sinta mengatakan dirinya heran kenapa pohon itu ditebang. Dia menyebut suasana jadi tambah gersang ketika berjalan di sepanjang trotoar itu.
"Ya, jadi panas banget, jadi tambah gersang, gitu. Apalagi kalau nunggu kan, abis naik kereta terus nunggu orang, biasanya nunggu di sini (trotoar)," ujarnya.
![]() |
Sinta tidak setuju dengan penebangan pohon itu. Dia mengkhawatirkan nantinya, trotoar tempat pohon itu tumbuh malah diisi oleh pedagang.
"Harusnya nggak usah ditebang, malah nanti takutnya diisi sama PKL, kan trotoar sudah lebar," katanya.
Tukang parkir di sekitar lokasi juga keberatan dengan penebangan pohon itu. Dia mengatakan suasana di sekitar jalan jadi terlihat gersang.
"Jadi nggak bagus dilihatnya, jadi panas, untung aja akhir-akhir ini, suka ada hujan turun," katanya.
Dia berharap, penebangan pohon itu diganti dengan pohon lagi. "Kalau diganti pohon lagi nggak apa apa ya, tapi kalo sengaja dihilangin ya gimana, jadi panas (gersang) terus," lanjutnya.
Kondisi di lokasi kini, sisa-sisa dari penebangan pohon angsana itu sedang dilakukan penggalian. Proses itu dilakukan oleh petugas dinas kehutanan Jakarta Pusat. Penggalian dilakukan hingga agar pohon tercabut dan rata dengan permukaan trotoar.
Sebelumnya, Pemkot Jakarta Pusat menyebut pemotongan pohon sebagai salah satu antisipasi musim hujan. Pohon-pohon rindang itu dikhawatirkan roboh dan menimpa pengguna jalan.
"Itu rindang, terlalu ini. Takutnya nibanin jalan kan mau musim hujan," ucap Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi, saat dihubungi, Senin (4/11/2019).
![]() |
Irwandi mengatakan saat ini Pemprov DKI sedang menggiatkan penebangan, pemotongan, atau pemangkasan ranting pohon. Dengan demikian, kejadian pohon tumbang saat hujan besar dapat diminimalisir.
"Itu kan, kita (masuk) musim hujan. Pohon sudah tua, yang ke jalanan di-toping (pangkas bagian atas), ada dipotong, kan masuk musim penghujan," ujarnya.
Halaman 2 dari 3
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini