Seperti dilansir Associated Press, Jumat (1/11/2019), klaim itu disampaikan juru bicara kelompok Houthi, Brigadir Jenderal Yehia Sarea, dalam pernyataan terbaru via Twitter. Sarea menyebut drone yang ditembak jatuh itu bernama ScanEagle, yang diketahui merupakan nama pesawat tak berawak buatan AS.
Menurut Sarea, drone itu sedang melakukan 'spionase dan operasi jahat' di dekat bagian selatan Provinsi Asir, Saudi, saat ditembak jatuh oleh pemberontak Houthi pada Jumat (1/11) waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak Houthi tidak memberikan bukti berupa foto atau rekaman untuk mendukung klaim mereka.
Diketahui bahwa kelompok Houthi menguasai sebagian wilayah Yaman bagian utara dan ibu kota Sanaa sejak tahun 2014. Houthi telah terlibat pertempuran sengit dengan koalisi pimpinan Saudi yang didukung AS sejak tahun 2015.
Belum ada tanggapan dari pihak AS maupun koalisi pimpin Saudi terkait klaim Houthi ini. Namun dalam beberapa bulan terakhir diketahui bahwa Houthi berhasil menembak jatuh sedikitnya dua drone AS.
Tidak jelas siapa yang mengoperasikan drone yang diklaim ditembak jatuh oleh Houthi tersebut. Belum diketahui secara pasti apakah koalisi militer pimpinan Saudi mengoperasikan drone buatan AS jenis tersebut dalam operasinya.
Simak juga video "ARMY Arab Galang Donasi untuk Fans BTS yang Tak Bisa Beli Tiket" :
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini