Staf Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Kediri di Trenggalek Mujiono mengatakan penyusutan debit air terpantau di Dam Sumbergayam dan Dam Widoro Trenggalek. Input air dari Sungai Ngasinan yang masuk ke Dam Sumbergayam saat ini tak ada, demikian juga yang terjadi di Sungai Tawing di Dam Widoro.
"Kedua sungai itu sekarang debitnya sudah nol, sehingga tidak bisa lagi untuk mengairi sawah. Kondisi ini terjadi sejak empat bulan lalu," kata Mujiono.
![]() |
Padahal, saat kondisi normal, Dam Widoro mampu mengairi 2.955 hektare sawah. Sedangkan Dam Sumbergayam mengairi 1.931 hektare sawah.
Bahkan kekeringan tahun ini tidak mampu meningkatkan permukaan air sumur yang ada di sekitar aliran sungai. Ia menyebut penurunan debit air lebih parah dibanding pada tahun-tahun sebelumnya.
"Kalau yang tahun lalu masih bisa untuk meninggikan permukaan air sumur. Sekarang sudah tidak bisa lagi," jelasnya.
Meskipun sungai telah kering kerontang, Muji mengklaim dampak kerugian bagi para petani tidak terlalu besar. Sebab, sebagian besar tanaman di persawahan telah beralih ke jenis palawija.
"Saat ini di Trenggalek tanaman padi sudah tidak ada. Pola tanamnya kan padi-padi-palawija, dan sekarang sudah palawija," pungkasnya. (sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini