Ketua Bidang Hukum dan Advokasi FPI Jateng Zainal Petir mengatakan penolakan terjadi ketika belum ada kegiatan dan belum melihat situasi jika acara dimulai. Menurutnya, ternyata acara berjalan kondusif.
"Ketika acara belum berjalan, memang ada tekanan. Ketika lihat (acara) bisa jalan, ya jalan. Di aula digelar musda, di luar pengajian, tahlil dan Maulid Nabi," kata Zainal kepada detikcom, Rabu (30/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalaupun ada aksi penolakan maupun demo, itu bagian dinamika demokrasi. Terpenting ke depan, kita ajak semua untuk duduk bersama jalin silaturahmi dalam rangka penguatan NKRI," imbuhnya.
Acara tersebut digelar di Majlis Taklim Al Hikmah Lil Habib Baqir bin Hasan bin Syaikh Abu Bakar, Ketitang, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal, Senin (28/10). Menurut Zainal, acara berjalan dengan lancar dan terpilih Habib Baqir terpilih sebagai Imam Daerah FPI Jateng.
"Alhamdulillah FPI Jawa Tengah sekarang punya imam daerah, Habib Baqir. Beliau memang sudah lama digadang-gadang untuk jadi ID (imam daerah), namun belum bersedia. Sekarang sudah bersedia dipilih," jelas Zainal.
"SK untuk Imam Daerah Habib Baqir akan dimintakan pengesahan ke Habib Rizieq Syihab," katanya.
Setelah pemilihan, lanjut Zainal, dilanjutkan diklat kelaskaran laskar FPI yang dikomandani KH Jafar Sidiq selaku Waketum DPP FPI Pusat.
"Dalam acara itu hadir juga dari DPP FPI ustadz Awit Masyhuri, Panglima Laskar Ustaz Maman Suryadi, dan H Hasanudin sebagai ketua bidang organisasi," pungkas Zainal.
Terkait berjalannya acara, Zainal berterima kasih kepada aparat keamanan, yaitu Polri, TNI, dan Satpol PP, sehingga acara berjalan lancar.
Untuk diketahui, musda tersebut sempat mendapat penolakan. Saat itu sesepuh Laskar Ronggolawe, Nurokhman, menyampaikan alasan penolakan digelarnya musda FPI tersebut.
"Kami menolak keberadaan FPI di Tegal. Tegal sudah aman dan kondusif, serahkan keamanan kepada TNI-Polri," kata Nurokhman, Senin (28/10).
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini