Surabaya - Kesedihan tampak di wajah Rahman Arif (42). Ia merupakan ayah
bayi yang ditemukan di samping ibunya yang sudah tak bernyawa.
Rahman tidak menyangka sang istri, Ayudiah (38), begitu cepat dipanggil Tuhan. Meski berusaha tegar, kesedihan tampak di wajah Rahman saat mengangkat keranda jenazah istrinya untuk dimakamkan di TPU Simo, Surabaya.
Ia mengaku mendapatkan kabar duka tersebut pada pukul 07.00 WIB. Ia diberi kabar oleh keluarganya dan langsung terbang ke Surabaya.
"Awalnya saya nggak tahu, karena saya posisi kerja di Bali. Tadi diberi kabar oleh keluarga. Karena semua adik saya semua di sini. Jam 07.00 WIB, langsung naik pesawat," kata Rahman kepada wartawan, Selasa (29/10/2019).
Rahman juga mengaku tidak memiliki firasat apa pun sebelum sang istri meninggal. "Nggak ada, tadi malam masih
video call, saat kerja dan pulang kerja sekitar pukul 22.00 WIB.
Video call sama anak-istri," imbuh Rahman.
Padahal sebelumnya, Rahman berencana pulang pada November nanti. Ia akan pulang ke Surabaya untuk hajatan khitanan bayi berusia 7 bulan yang berinisial A itu. Namun takdir berkata lain, Rahman harus pulang lebih awal.
"Rencananya minggu depan pulang. Karena anak saya kan khitanan. Yang laki-laki sudah khitan. Minggu depan saya mau pulang untuk hajatan," tambah Rahman.
Rahman baru tiga bulan berada di Bali. Ia bekerja di salah satu perusahaan komunikasi. Rencananya, hasil merantau di Bali akan digunakan sebagai modal dagang bersama istri di Surabaya.
"Saya baru tiga bulan di Bali. Rencana saya merantau ke Bali untuk (mengumpulkan) modal dagang," lanjut Rahman.
Sebelumnya diberitakan,
bayi laki-laki berusia 7 bulan ditemukan di samping ibunya yang sudah tidak bernyawa. Keduanya berada di kamar kos di Jalan Kampung Malang Gang V RT 05 RW 09, Kelurahan/Kecamatan Tegalsari, Surabaya. Kini sang bayi dirawat keluarga Rahman.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini