Tapi, apa makna dari susunan kabinet baru ini? Ayo, kita kuliti satu-satu dalam 10 poin berikut ini.
1. Para koordinator
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
2. Triumvirat
Aturan tata negara kita menyebutkan soal Triumvirat, 3 menteri yang bisa menjalankan pemerintahan kalau Presiden dan Wapres berhalangan karena satu dan lain hal. Mereka adalah Mendagri, Menlu, Menhan.
Mendagri adalah Tito Karnavian (polisi), Menlu Retno Marsudi (sipil), Menhan Prabowo Subianto (TNI). Semua unsur terkait keamanan terjaga baik dari militer, polisi dan sipil. Mereka adalah "kartu As" Jokowi untuk memastikan pemerintahan yang kuat dengan pengaman berlapis.
3. Kue jatah parpol
Kabinet juga diisi dengan pembagian posisi menteri dan wakil menteri untuk parpol koalisi yaitu PDIP (6), Golkar (4), Nasdem (3), PKB (3), PPP (2). Gerindra sebagai oposisi bergabung dengan Jokowi dan mendapat 2 menteri.
Jokowi memilih strategi merangkul lawan. Ini memang baik untuk rekonsiliasi dan stabilitas meskipun menyakitkan hati sebagian relawan. Partai-partai kecil diberikan posisi wakil menteri yaitu Perindo (1) dan PSI (1). Tetap masih ada yang belum kebagian, tapi jika semua dituruti maka akan kentara sekali ini cuma bagi-bagi kursi.
4. The Young Guns
Kita juga melihat darah muda dalam kabinet Jokowi, umurnya di bawah 50 tahun. Ada Mendikbud Nadiem Makarim (35), Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (43), Mensos Juliari Batubara (47), Menteri KKP Edhy Prabowo (47), Menteri BUMN Erick Thohir (49), Menparekraf Wishnutama (49).
Mereka diminta membuat disruption, menggoyang sistem yang berada dalam titik jenuh. Memastikan kabinet lebih gesit untuk pembangunan ekonomi dan SDM. Pasti banyak pertentangan internal kementerian di awal. Kita tunggu gebrakan mereka.
5. Faktor NU-Muhammadiyah
Dua ormas Islam terbesar Indonesia NU dan Muhammadiyah punya jatah menteri juga. NU biasanya Menag, Muhammadiyah biasanya Mendikbud. Namun Jokowi tidak menaruh NU di Kemenang, dan "biar adil" Muhammadiyah juga tidak kebagian Mendikbud. Mereka berdua dinaikkan kelasnya menjadi Menko. Ada Menko Polhukam Mahfud MD (NU) dan Menko PMK Muhajir Effendy (Muhammadiyah).
6. Menguatnya patriarki
Kabinet Indonesia Maju lebih buruk terhadap keterwakilan perempuan. Dulu 8 menteri perempuan, kini dipangkas tinggal 5 orang saja. Menlu Retno Marsudi, Menkeu Sri Mulyani dan Menteri KLHK Siti Nurbaya Bakar bertahan, karena performa mereka oke. Menteri PPPA diganti dan Menaker kini perempuan. Menko PMK, Menteri Kelautan, Menteri BUMN, Menteri Kesehatan kini dijabat laki-laki semua. Sementara untuk keterwakilan kedaerahan, suku, dan agama kabinet ini sudah menjaga kebhinekaannya.
7. Bertabur jenderal
Siapa yang kebagian kursi menteri paling banyak? Bukan cuma PDIP, tapi juga TNI-Polri.
Kabinet Indonesia Maju bertabur 6 jenderal. Ada Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan, Menhan Prabowo Subianto, Menag Fachrul Razi, Kastaf Kepresidenan Moeldoko, Mendagri Tito Karnavian, dan jangan lupa Menkes dr Terawan yang baru naik pangkat jadi Letjen.
Uniknya lagi, perwakilan aneka generasi Akmil ada di sana, dari Luhut yang paling senior bersama Fachrul Razi, juniornya ada Prabowo, Moeldoko, sampai generasi jenderal aktif ada wakilnya yakni Tito Karnavian dan dr Terawan. Tidak ada yang terlewat.
8. Isu keamanan
Kenapa menteri yang sekarang banyak banget jenderalnya? Isu keamanan rupanya menjadi perhatian penting Jokowi untuk 5 tahun ke depan. Mendagri yang mengurusi semua kepala daerah dan ormas dipegang jenderal polisi. Menag yang mengurusi agama dipegang jenderal TNI.
Ini memang bukan pertama kali Kemendagri dan Kemenag diurus tentara-polisi. Namun tampak jelas, Jokowi mewaspadai isu SARA, gejolak kedaerahan, radikalisme, politisasi agama dan ormas anarkis. Aneka hal ini lumayan merepotkan dia dalam 5 tahun belakangan dan siap-siap saja disikat dalam 5 tahun mendatang.
9. Pasti reshuffle
Jokowi bilang sendiri menteri yang tidak cakap akan dicopot di tengah jalan. Artinya satu: pasti akan ada reshuffle kabinet. Biasanya setelah satu tahun masa pemerintahan. Reshuffle ini sekalian juga evaluasi terhadap peluang koalisi. Tapi apa berani me-reshuffle Prabowo kalau kinerjanya kurang baik?
10. Ke mana Partai Demokrat?
Harusnya Partai Demokrat masuk kabinet dengan AHY menjadi calon kuat. Lobinya intens, pertemuannya cukup sering. Namun, susunan menteri bukan keputusan Jokowi sendirian. Dari pernyataan Walikota Surabaya Risma, dia mengatakan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri juga berperan vital menentukan isi kabinet dan Risma menolak kursi menteri.
Dari ucapan Andi Arief kepada media pun secara tersirat bisa dipahami bahwa Jokowi sudah berusaha memperjuangkan AHY, tapi gagal. Apakah karena Mega? Jangan khawatir, masih ada kesempatan masuk kalau ada reshuffle kabinet.
Meski begitu, di luar kabinet juga asyik. Demokrat bisa lincah bergerak mempesona masyarakat tanpa harus terikat dengan posisi pemerintah.
Agenda Utama
Kalau membedah maksud dari kabinet Jokowi, susunan Kabinet Indonesia Maju menggambarkan jelas setidaknya dua agenda utama.
Pertama, isu keamanan dalam negeri akan menjadi perhatian serius. Siap-siap saja melihat penertiban ormas, program disiplin ASN, deradikalisasi, belanja alutsista baru sampai aksi sinergi TNI-Polri. Mudah-mudahan saja upaya menjaga keamanan dalam negeri tetap di dalam koridor hukum dan HAM dan tidak membuat wajah pemerintahan menjadi lebih keras dan otoriter. Semoga Menko Polhukam yang orang sipil, bisa jadi penyeimbang para menteri jenderal.
Kedua, pembangunan manusia juga akan jadi perhatian serius. Tampak jelas ada pergeseran fokus Jokowi dari pembangunan fisik, menjadi pembangunan manusianya. Tim ekonomi banyak yang bertahan. Tapi apakah Anda sadar, Menko PMK dan jajarannya semua diganti. Coba diabsen dari Menko PMK, Menag, Mendikbud, Menristek, Menkes, Mensos, Menteri PPPA, dan Menpora, orang baru semua. Artinya Jokowi memang dalam kabinet ini memilih membangun manusia, bukan infrastruktur belaka.
Kini kita menunggu, apakah dua fokus baru Jokowi akan membuat Indonesia jadi lebih baik lagi, atau justru melahirkan masalah baru.
Fitraya Ramadhanny redaktur pelaksana di detikcom. Tulisan ini pendapat pribadi
(mmu/mmu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini