"Inisiasi salat minta hujan ini, adalah dari jemaah (Masjid Al Qolam Unmuh), dan masukan saran dari beberapa dosen (Unmuh Jember)," kata Sekretaris Lembaga Pengembangan Al Islam dan Kemuhammadiyahan (LPAIK) Unmuh Jember, Dhofir Catur Bashori, usai pelaksanaan salat, Sabtu (26/10/2019).
Ia menjelaskan, pelaksanaan salat minta hujan itu dilakukan karena melihat situasi dan kondisi kemarau panjang yang terjadi di wilayah Kabupaten Jember. "Juga hampir di seluruh wilayah Indonesia," tambahnya.
"Selain itu, cuaca panas dari terik matahari juga cukup menyengat. Bahkan di beberapa titik (Jember dan wilayah lainnya), terjadi kebakaran yang disebabkan kemarau panjang ini. Sehingga kami lakukan salat istisqa ini," terang Dhofir.
Dengan salat istisqa', diharapkan hujan segera turun. Sehingga hawa terik bisa berkurang.
"Juga agar nantinya dapat memberikan keberkahan bagi kita semua," sambung Dhofir.
Menurut Dhofir, informasi tentang digelarnya salat istisqa' sudah disampaikan sehari sebelumnya. Baik melalui pesan berantai maupun media sosial.
"Alhamdulillah responnya luar biasa. Yang ikut salat dari lingkungan kampus, mahasiswa dan dosen. Juga dari masyarakat sekitar jemaah Masjid Al Qolam yang memang terbuka bagi umum," ujarnya.
Bertindak sebagai imam salat adalah salah seorang mahasiswa dan santri Mahad Tahfidz Unmuh. Sedangkan untuk khatib dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah Jember.
"Mahad Tahfidz Unmuh adalah pondok pesantren yang ada di unmuh. Jadi imamnya mahasiswa semester 5 PAI, Ustaz Tiyas Hidayatullah. Untuk Khatib langsung dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah Jember Ustaz Kusno," pungkas Dhofir.
Simak juga video "Ratusan Warga Pacitan Gelar Salat Istisqa di Bendungan Kering" :
(fat/fat)