Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengakui serah terima aset yang kini menjadi polemik belum mampu diselesaikan. Karena, menurutnya, permasalahan tersebut bergantung pada PT Adhi Karya selaku kontraktor.
"(Masalah serah terima aset) Bolanya masih ada di pihak lain (PT Adhi Karya), bukan di kita," ucap Yana di kawasan Kiaracondong, Kota Bandung, Jumat (25/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekadar diketahui, Stadion GBLA menjadi sorotan setelah dikabarkan mengalami kerusakan dan terbengkalai. Kondisi itu langsung direspons Pemkot Bandung dengan melakukan upaya pembenahan. Pemkot memiliki dua rencana terkait pengelolaan stadion ini ke depannya yaitu dikelola sendiri dan kerja sama dengan pihak ketiga melalui proses lelang.
Namun, hingga kini rencana itu belum terlaksana lantaran terkendala serah terima aset dari PT Adhi Karya selaku kontraktor ke Pemkot Bandung. Padahal Pemkot Bandung sempat menargetkan November tahun ini semua urusan, termasuk pemenang lelang yang akan mengelola Stadion GBLA, sudah selesai.
Kondisi tersebut semakin pelik setelah Stadion GBLA tidak masuk sebagai kandidat venue Piala Dunia U-20 pada 2021 mendatang. Padahal stadion seharga Rp 545 miliar ini memiliki kualitas berstandar internasional.
Yana pesimistis target November serah terima dan lelang bisa dirampungkan. Ia memprediksi target tersebut molor, sebab ada beberapa hal yang masih harus dilakukan.
"Kalau lelang itu sekian bulan ya, mungkin bergeser. Jadi ke titik awalnya akhirnya dari proses serah terima dulu ya," katanya.
Ia memastikan akan terus berupaya agar Stadion GBLA kembali dimanfaatkan. Karena, Yana menegaskan, stadion tersebut sebagai salah satu aset Kota Bandung yang harus difungsikan secara maksimal.
"Kita masih terus berupaya, karena sayang juga ya stadion sudah bagus," ujar Yana.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini