Situs pagar Majapahit ini terletak di lahan pembuatan bata merah Dusun Bendo, Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto. Bangunan kuno yang diperkirakan peninggalan zaman Majapahit ini juga disebut Situs Kumitir.
Arkeolog BPCB Jatim Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan, ekskavasi terhadap situs ini berlangsung sejak 21 - 30 Oktober 2019. Pihaknya mengerahkan 12 personel dan 11 perajin bata merah Dusun Bendo untuk membantu penggalian.
"Target kami mengupas struktur batu bata yang membentang dari selatan ke utara yang kami prediksi sepanjang 100 meter," kata Wicaksono kepada detikcom di lokasi ekskavasi, Kamis (24/10/2019).
Saat ini struktur yang sudah tampak sepanjang 27 meter. Bentuknya lurus, membentang dari arah selatan ke utara. Situs purbakala ini terpendam sekitar 1,5 meter dari permukaan tanah.
Bangunan purbakala ini mempunyai ketebalan 140 cm dengan 5 pilar penguat. Ketinggian sementara yang sudah nampak baru 120 cm atau 14 lapis bata merah kuno. Setiap bata penyusunnya mempunya dimensi 32 x18 x 6 cm.
"Prediksi kami untuk sementara, struktur ini sebagai talud (tembok penguat tanah). Karena sisi barat tidak beraturan, tidak untuk dinampakkan sehingga diuruk tanah. Sedangkan sisi timur dibuat rapi karena untuk dinampakkan," terang Wicaksono.
Ia menjelaskan, permukaan tanah asli pada sisi timur tembok diperkirakan lebih rendah dibandingkan sisi barat. Karena sisi barat tembok ini diduga area dalam yang menjadi tempat berdirinya bangunan purbakala tertentu.
Selain itu, Wicaksono memperkirakan panjang talud peninggalan Majapahit bagian timur saja, lebih dari 100 meter. Karena pada ujung utara di tepi jalan desa, ditemukan struktur serupa yang berbentuk siku pada 2017.
Siku di sudut timur laut ini diperkirakan menjadi ujung utara tembok bagian timur, sekaligus menjadi ujung timur dari tembok bagian utara. Jarak siku tersebut dengan ujung selatan tembok sekitar 200 meter.
"Kami perkirakan talud ini berbentuk segi empat yang mengelilingi bangunan kepurbakalaan," ungkapnya.
Prediksi itu, tambah Wicaksono, diperkuat dengan penemuan siku talud sekitar 300 meter arah barat daya dari stuktur yang sedang digali. Sementara tembok bagian selatan diduga sudah rusak akibat penggalian liar tahun 2017.
"Luasnya belum kami ukur detil," tandasnya.
Situs Kumitir ini pertama kali ditemukan Muchlison dan Nurali saat menggali tanah untuk bata merah, Rabu (19/6/2019). Setelah menggali sebagian struktur kuno ini, mereka baru melapor ke BPCB Jatim.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini