"Menteri Agama dari militer? Semua menteri, termasuk Menteri Agama, saya percaya akan menjalankan tugasnya dengan baik," kata Haedar saat meresmikan SM Corner Universitas Muhammadiyah Kudus, Kamis (24/10/2019).
Bahkan dia tidak mempersoalkan dengan latar belakang pribadi seorang menteri. Dia menyontohkan pada masa Orde Baru, Presiden Soeharto juga menunjuk Menag dari kalangan militer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Haedar menegaskan orang yang terpilih menjadi menteri agama, baik nonmiliter atau militer, tak jadi soal. Yang penting, kata dia, sosok tersebut punya wawasan atau pemahaman agama yang baik.
"Jadi menteri agama militer, atau nonmiliter, yang penting punya pemahaman agama yang baik. Kemudian bisa menjalankan tugas sesuai tupoksinya dengan baik," ujarnya.
"Yang terakhir membawa Kementerian Agama makin maju, good governance dan bisa menjalin hubungan dengan semua kekuatan agama," imbuhnya.
Baca juga: Rekam Jejak Tentara di Kementerian Agama |
Penunjukan menteri agama dari kalangan militer memang bukan hal baru di Indonesia. Presiden Soeharto pernah menunjuk Letjen Alamsjah Ratu Prawiranegara sebagai Menag. Selanjutnya Presiden Soeharto juga pernah mempercayakan posisi yang sama kepada Laksamana Muda TNI (Purn) Tarmizi Taher. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini