Samsul, Perakit 'Bom' Bola Karet untuk Gagalkan Pelantikan Ngaku Pengacara

Samsul, Perakit 'Bom' Bola Karet untuk Gagalkan Pelantikan Ngaku Pengacara

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 24 Okt 2019 10:00 WIB
Foto: Samsul Huda (Samsuduha Wildansyah/detikcom)
Jakarta - Tersangka Samsul Huda diduga mengotaki upaya penggagalan pelantikan presiden dengan rencana melemparkan 'bom' bola karet menggunakan ketapel. Samsul mengaku berprofesi sebagai pengacara.

"Pekerjaan pengacara (di kantor pengacara) SHJ, Samsul Huda John," kata Samsul dalam wawancara eksklusif dengan detikcom di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (22/10/2019).

Samsul mengaku berpraktek sebagai pengacara sejak tahun 1999. Samsul sendiri merupakan warga Klaten, Jawa Tengah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya ke Jakarta sejak Desember 2008," katanya.

Sejak di Jakarta, Samsul tinggal berpindah-pindah tempt dari masjid ke masjid hingga kos-kosan. Samsul tidak terbuka menceritakan maksud dan tujuannya ke Jakarta, apakah memang atas perintah seseorang atau bukan.

"Tidak, saya ke Jakarta mau memperpanjang surat izin pengacara saya," katanya.

Samsul juga mengaku bisa melakukan pengobatan tradisional dengan media telur. Samsul bahkan pernah mengobati Eggi Sudjana yang menderita kencing manis.

Dia juga pernah mengikuti sejumlah aksi mulai aksi 411, Aksi 212 hingga aksi 21-22 Mei di depan kantor Bawaslu.

Selama di Jakarta, Samsul sering mengikuti pengajian hingga diskusi-diskusi yang membahas agenda politik. Dia pun mengungkap pertemuannya dengan beberapa tokoh selama di Jakarta.






Samsul kemudian membuat grup WhatsApp 'Fisabilillah'. Grup tersebut beranggotakan 123 orang dan 5 orang admin.

Di dalam grup WA itu, Samsul merencanakan pergerakan untuk menggagalkan pelantikan presiden dan wakil presiden 20 Oktober. Samsul merencanakan perlawanan terhadap aparat polisi yang melaksanakan pengamanan di gedung DPR/MPR.

Dia membuat skenario melawan polisi dengan melemparkan 'bom' bola karet ini dia rancang sendiri dengan menambahkan sejumlah kelereng, mesiu dan gotri di dalamnya.

'Bom' bola karet itu dilontarkan dengan menggunakan ketapel. Total sudah ada 34 peluru bola karet yang sudah dibuat oleh Samsul.

Samsul dibantu oleh tersangka Edawati dan Firdaus Ahmad Bawazier dalam merakit bola karet ini. Kedua ibu rumah tangga itu membantunya menggunting ban dalam untuk membungkus 'bom bola karet' buatan Samsul.

Dalam kasus ini polisi juga menangkap tersangka Riski Hardiansyah, Pepep Ruswan Mulyana dan Hilda Rachman Salamah. Saat ini keenamnya sudah ditahan polisi.

Halaman 2 dari 2
(mei/mei)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads