"Kami sebagai aparat keamanan akan melakukan penyelidikan dulu bagaimana keaslian dari video tersebut," tutur Kapolres Ponorogo AKBP Arief Fitrianto kepada detikcom, Rabu (23/10/2019).
Arief menyesalkan bila kejadian itu benar-benar terjadi di Ponorogo. Sebagai kota Santri, seharusnya warga Ponorogo bisa menjaga norma-norma keagamaan.
"Jangan sampai daerah kita dinodai dengan tindakan-tindakan yang asusila maupun kegiatan-kegiatan diluar batas kesopanan," terang Arief.
Arief menyilakan bagi para remaja atau pelajar untuk nongkrong atau ngobrol sebagai sepasang kekasih. Namun yang perlu diingat jangan sampai dihabiskan dengan kegiatan yang tidak bermanfaat.
"Kami mengimbau pelajar untuk selalu ingat kewajiban pelajar itu ya belajar untuk mengejar cita-cita," kata Arief.
Arief menjelaskan lebih baik mengisi waktu kosong dengan kegiatan yang bermanfaat seperti belajar atau berolahraga. Apalagi lokasi yang diambil diduga di sekitar GOR Singodimedjo.
Disinggung soal razia, menurut Arief pihaknya akan tetap melakukan razia demi mengantisipasi kejadian serupa agar tidak terulang. Selain di lokasi GOR juga ditempat-tempat lain yang dicurigai sebagai lokasi mesum atau asusila.
"Pesannya mari kita jaga kota Ponorogo sebagai kota santri, ini kota yang religius jangan sampai melakukan tindakan-tindakan yang di luar kewajaran," pungkas dia. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini