"Tadi jam 11.00 WIB, ada laporan dari anggota Perhutani telah melakukan evakuasi kepada 8 warga ke rumah sakit karena luka bakar balon gas yang meletus," ujar Humas Perhutani Kediri Handoyo kepada detikcom, Selasa (22/10/2019).
Dari informasi yang dihimpun, balon gas itu milik Yayasan Pendidikan Al Ma'arif Singosari Malang. Balon gas itu diterbangkan dalam rangka Hari santri Nasional.
Diduga karena kehabisan gas, balon itu kemudian turun di wilayah Desa Manggis, tepatnya di hutan milik Perhutani Kediri. Saat itu sekumpulan warga sedang kerja bakti di musala setempat. Secara kebetulan di dekat situ juga melintas warga Desa Sidomulyo menggunakan truk.
![]() |
Kumpulan balon gas tersebut sebenarnya tidak benar-benar turun ke tanah. Balon itu sempat tersangkut pohon. Oleh warga, plakat balon bertuliskan nama Yayasan Pendidikan Al Ma'arif itu terjuntai.
Warga pun menriknya sehingga balon turun. Balon yang turun tersebut menjadi rebutan warga. Diduga saat berebut itulah, puluhan balon tersebut meledak. Ledakan itu melukai delapan orang. Mereka terluka bakar. Warga lain yang melihat itu segera membawa korban ke RSUD Pelem, Pare, Kediri.
Lokasi kejadian saat ini telah diamankan polisi. Polisi memasang police line di lokasi meledaknya balon gas.
"Saat ini lokasi TKP telah dijaga polisi, kami sekadar membantu menghalau masyarakat untuk tidak mendekat," kata Handoyo.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini