.webp)
Meski kebakaran di Kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen sebagian sudah padam, namun puluhan pemilik warung masih merasa was-was. Sebab, percikan api masih sering muncul dan dikhawatirkan menyambar warung mereka.
"Api kemana-mana kemarin itu. Warung di timbangan belerang depan Rest Area Gunung Ranti ada yang terbakar," kata Nanang, salah satu pemilik warung di Kawasan Paltuding TWA Kawah Ijen, Senin (21/10/2019).
Mengantisipasi terjadinya peristiwa serupa, Nanang bersama puluhan pemilik warung lainnya memilih untuk siaga 24 jam. Menurutnya selama 15 tahun mencari nafkah di area Paltuding TWA Kawah Ijen, baru kali ini kejadian bencana kebakaran dahsyat terjadi.
"Baru kali ini bencana kebakaran seperti ini selama 15 tahun disini. Alhamdulillah masih selamat di sini. Tapi ya gitu, harus berjaga. Khawatir api muncul lagi dan merambat ke warung," katanya.
Sementara itu, Elis, yang juga pemilik warung mengaku dibantu oleh dua orang saudaranya untuk menjaga warungnya tersebut.
"Dibantu Pak De sama saudara. Harus jaga depan belakang soalnya. Kemarin, di pojokan ada api. Untungnya bisa di atasi, sehingga tidak merambat ke warung," ujarnya.
Meski harus menghirup asap pekat, Elis dan sejumlah pemilik warung lainnya terpaksa harus bertahan di TWA Kawah Ijen demi menjaga sumber mata pencahariannya.
"Asapnya tebal. Tapi mau gimana lagi. Kalau tidak dijaga, terus terbakar sumber pencaharian kita hilang," imbuhnya.
Seperti diketahui sebelumnya, selain di Gunung Rante kobaran api juga melahap sisi Widodaren Gunung Ijen, Minggu (20/10/2019) pagi. Namun akibat angin kencang kobaran api membesar hingga merangsek dan menghanguskan pintu masuk ke jalur pendakian TWA Kawah Ijen.
Halaman 2 dari 2
