Kabur dari Gempuran Turki di Suriah, Lebih dari 2.300 Orang Ngungsi ke Irak

Kabur dari Gempuran Turki di Suriah, Lebih dari 2.300 Orang Ngungsi ke Irak

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 18 Okt 2019 20:17 WIB
Pengungsi Suriah yang melarikan diri dari gempuran udara Turki tiba di kamp pengungsi di Irak dengan bus (REUTERS/Ari Jalal)
Baghdad - Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) melaporkan bahwa lebih dari 2.300 orang melarikan diri dari gempuran udara Turki di Suriah bagian timur laut. Para pengungsi yang kebanyakan wanita dan anak-anak ini nekat menyeberang ke perbatasan Irak untuk mencari perlindungan.

"Untuk hari keempat, UNHCR ... telah menerima ratusan pengungsi yang melintasi perbatasan ke Irak dari Suriah bagian timur laut," sebut juru bicara UNHCR, badan pengungsi PBB, Andrej Mahecic kepada wartawan di Jenewa, Swiss, seperti dilansir AFP, Jumat (18/10/2019).

Mahecic awalnya menyebut 'lebih dari 1.600 pengungsi Suriah telah dibawa dari area perbatasan ke kamp pengungsi Bardarash'. Diketahui bahwa kamp pengungsian itu berjarak 150 kilometer sebelah timur perbatasan Suriah dan Irak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Namun kemudian dia menambahkan bahwa sekitar 734 pengungsi lainnya telah tercatat melintasi perbatasan semalam. Para pengungsi itu, sebut Mahecic, kebanyakan datang dari kota-kota yang ditinggali Kurdi di Suriah bagian utara, termasuk Kobani, Amoda dan Qamishly, serta desa-desa sekitarnya.

"Kamp telah dipersiapkan untuk menerima kedatangan terbaru orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran di Suriah bagian utara," ujarnya.

PBB, beberapa waktu terakhir, memperkirakan bahwa sekitar 166 ribu orang terpaksa melarikan diri dari rumah-rumah mereka sejak Turki melancarkan gempuran udara terhadap milisi Kurdi di Suriah bagian timur laut pada 9 Oktober lalu.

Kelompok pemantau konflik Suriah, Syrian Observatory for Human Rights, melaporkan jumlah yang lebih tinggi. Menurut Syrian Observatory, lebih dari 300 ribu warga sipil kehilangan tempat tinggal akibat operasi militer Turki di wilayah Suriah.

Laporan Syrian Observatory juga menyebut nyaris 500 orang tewas, termasuk puluhan warga sipil, akibat gempuran udara Turki tersebut.


Dituturkan Mahecic bahwa para pengungsi yang tiba di Irak menuturkan kepada staf UNHCR bahwa 'mereka membutuhkan waktu beberapa hari untuk sampai perbatasan setelah melarikan diri di tengah penembakan dan pertempuran'.

"Kebanyakan yang datang adalah wanita, anak-anak dan para lanjut usia," imbuhnya.

Halaman 2 dari 2
(nvc/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads