Menurut Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Kota Surabaya Ery Cahyadi, aroma tersebut sampai ke GBT ketika proses penguraian sampah. Yakni saat pengambilan gas metan untuk Pembangkit Listrik Tenaga sampah (PLTSa).
"Aroma sampah sudah kita diskusikan. Jadi untuk mengurangi, kita gunakan bahan kimia penghilang bau, memang seharusnya ada itu," kata Ery kepada wartawan, Jumat (18/10/2019)
"Jadi gini, sampah TPA Benowo kalau tidak dibalik kan tidak bau. Tapi kalau dibalik untuk mengeluarkan gas metannya itu baru bau. Kita akan atur, kapan sih dia harus buka atau membaliknya," imbuhnya.
Selain itu, dalam mengatasi persoalan bau sampah dari TPA di Benowo, Pemkot Surabaya juga akan melakukan penanaman pohon untuk buffer zone. Rencananya, penanaman akan dimulai 2020 mendatang.
"Jadi sisi buffer zone sisi ke arah stadion sudah kita bebaskan semua. Tinggal kita menanam pohonnya," pungkas Ery.
Simak juga video "Dulunya Penuh Sampah, Sekarang Jadi Kebun Bunga Apik" :
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini