Ketua RW 4, Kelurahan Nongkosawit, Kecamatan Gunungpati Semarang, Hafidz, mengatakan tempat tinggal yang didatangi Densus 88 itu merupakan rumah kontrakan.
"Di sekitar sini sudah 2 tahun lebih, tapi kalau tinggal di rumah itu baru sekitar 2 bulan," kata Hafidz di rumahnya, Selasa (15/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hafidz menjelaskan, si suami, AM (44), merupakan pekerja bangunan yang biasanya pulang seminggu sekali. Dari informasi, si istri, MH (44) merupakan istri kedua.
"Suaminya borongan bangunan itu, pulang seminggu sekali. Istrinya ibu rumah tangga biasa. Anaknya dua, masih kecil-kecil," ujarnya.
AM dengan warga sebenarnya cukup bersosialisasi dengan warga saat pulang. Ia juga kerap ikut jaga malam bersama warga.
"Ya kalau jaga malam ikut, ngomongnya soal proyek," katanya.
Sedangkan MH lebih tertutup dan hanya keluar rumah seperlunya saja seperti mengantar anak sekolah atau berbelanja. Kegiatan seperti PKK dan pengajian ibu-ibu tidak pernah dihadiri.
"Pengajian tidak ikut, keluar itu kalau belanja atau antar anak sekolah," pungkasnya.
Lokasi rumah yang didatangi densus itu berada di pinggir Jalan Morokono. Tetangga yang tinggal di depan lokasi, Fadoli, juga mengatakan AM masih sering menyapa warga sedangkan istrinya bicara seperlunya.
"Kalau yang laki ya menyapa kalau bertemu. Istrinya kadang beli ayam di saya, ya ngomong juga, seperlunya," kata Fadoli.
Untuk diketahui, pagi tadi AM dan MH diamankan Densus 88 Antiteror. Belum diketahui pasangan suami-istri tersebut terlibat dalam jaringan apa.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini