Di Pilkada Solo Anak Jokowi-Rudy Bisa Bersanding, PDIP Tetap Bergeming

Round-Up

Di Pilkada Solo Anak Jokowi-Rudy Bisa Bersanding, PDIP Tetap Bergeming

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Selasa, 15 Okt 2019 09:16 WIB
Ilustrasi (Edi Wahyono/detikcom)
Solo - PDIP sukses mengantarkan Joko Widodo-FX Hadi Rudyatmo di Pilkada Solo 2005 dan 2010. Seakan bernostalgia, kini giliran anak-anak mereka diwacanakan bersanding maju pada Pilkada 2020. Bahkan hal itu dinilai sebagai solusi.

Putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, sudah lebih dahulu menunjukkan keinginannya maju di pilkada atau Pilwalkot Surakarta. Sedangkan putra Rudy, Rheo Fernandez, merupakan kader PDIP yang diwacanakan mendampingi Gibran.

Wacana publik itu pun mulai ditanggapi oleh pendukung Gibran. Pegiat Forum Muda Visioner, Guntur Wahyu Nugroho, mengatakan kemunculan nama Rheo harus diapresiasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini saatnya teman-teman muda tampil. Makin banyak calon muda visioner yang dimunculkan dan dipanggungkan, kita makin punya banyak calon pemimpin di masa depan," kata Guntur.


Partai Solidaritas Indonesia (PSI), yang mendukung Gibran, tidak mempermasalahkan sosok Rheo. Justru Rheo dinilai bisa menjadi pilihan baru DPC PDIP Surakarta, yang sebelumnya hanya mengajukan pasangan tunggal Achmad Purnomo-Teguh Prakosa.

"Ini bisa menjadi solusi bagi partai untuk mengusung anak muda. Walaupun tentunya kami masih perlu uji bagaimana sosok Mas Rheo, bagaimana cara pandang beliau tentang Solo," kata politikus PSI Surakarta, Antonius Yogo Prabowo.

Yogo tak menjelaskan apa maksudnya tentang solusi. Mungkin saja karena selama ini PDIP, partai mayoritas di Solo, memang 'menolak' pencalonan Gibran sebagai wali kota lewat partai tersebut. Alasannya, DPC PDIP Solo telah menentukan pasangan calon lain, yaitu Achmad Purnomo-Teguh Prakosa.

Yogo mengatakan akan mengesampingkan anggapan politik dinasti karena Rudy saat ini menjabat Wali Kota sekaligus Ketua DPC PDIP Surakarta. Yang terpenting adalah sosok tersebut mampu bersikap profesional.

"Kalau dibilang dinasti, ya ini dinasti. Tapi seperti Mas Gibran, selama ini kami melihat beliau tidak pernah mendapatkan pesanan katering dan sebagainya selama Pak Jokowi menjabat. Maka kami sepakat melepaskan latar belakang orang tuanya dulu," ujar dia.


Sementara itu, Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Ruyatmo tetap bergeming. Dia tegas menampik isu bahwa Rheo akan masuk bursa Pilwalkot 2020. Dia mengatakan alasan anaknya tidak akan maju ialah etika.

"Anak saya punya etika. Dari awal dicalonkan (menjadi anggota DPRD) nggak mau," kata Rudy saat ditemui di usai sidang paripurna di gedung DPRD Surakarta, Senin (14/10).

Rudy mengaku selalu mengajarkan kepada anaknya agar tidak memanfaatkan jabatan orang tua. Anaknya diminta berusaha sendiri untuk mencapai keinginannya.

"Saya selalu ajarkan bahwa derajat-pangkat itu sampiran, bandha (harta) itu titipan, nyawa itu gadhuhan (titipan), manusia kewajibannya hanya merawat. Mulai sekarang berjuang," katanya.

"Kalau anak saya cari suara 10 ribu sebenarnya mudah saja, tapi kan tidak dilakukan. Kata anak saya, menang ora kondhang, kalah ngisin-isini (menang tidak membuat tenar, tapi kalau kalah memalukan)," tutupnya.


Rheo juga menegaskan tidak akan maju dalam kontestasi apa pun selama ayahnya masih menjadi pejabat partai ataupun pemerintahan. Selama ini, dia mengaku telah menolak tawaran maju pileg DPRD Surakarta.

"Sejak 2009, kemudian 2014, lalu 2019 kemarin saya terus didorong jadi caleg, tapi saya tidak mau. Karena kan orang tua saya saat itu masih jadi Wakil Wali Kota dan Ketua DPC PDIP," ujarnya kepada wartawan, Senin (14/10).

Beda cerita ketika nantinya Rudy sudah tak lagi memiliki jabatan. Dia tidak menutup kemungkinan untuk maju menjadi anggota DPRD ataupun wali kota.

"Kalau nanti orang tua saya sudah tidak menjabat, beda lagi. Tidak menutup kemungkinan meniti karier sendiri," ungkapnya.


Dalam Pilwalkot 2020 ini, dia memilih tegak lurus mengikuti instruksi partai. Saat ini dia pun mendukung penuh pasangan yang diajukan DPC PDIP Surakarta, Achmad Purnomo-Teguh Prakosa.

Namun, terkait kemunculan namanya di Pilwalkot Surakarta, Rheo tetap mengapresiasinya.

"Saya berterima kasih kepada masyarakat atas kemunculan nama saya. Tapi saya saat ini tegak lurus mengikuti partai," pungkasnya.
Halaman 2 dari 4
(bai/mbr)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads