Kemeja tersebut pertama kali dikenakan Gibran saat menemui Wali Kota Surakarta sekaligus Ketua DPC PDIP Surakarta, FX Hadi Rudyatmo, 18 September 2019 lalu. Saat itu Gibran sudah mengisyaratkan akan terjun ke dunia politik.
Kesempatan kedua, dia kembali mengenakan kemeja warna putih tulang itu saat mendatangi kantor DPC PDIP Surakarta, 23 September 2019. Saat itu dia mendaftarkan diri menjadi anggota PDIP.
![]() |
Kini kemeja tersebut juga mulai dipakai oleh sejumlah pendukung Gibran. Salah Antara lain legislator DPRD Surakarta Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Antonius Yogo Prabowo dan pegiat Forum Muda Visioner, Guntur Wahyu Nugroho.
![]() |
Guntur mengaku mendapatkan kemeja tersebut langsung dari Gibran pada Sabtu (12/10./2019) lalu. "Baru kemarin Sabtu pas ketemu Mas Gibran dikasih," katanya, Senin (14/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia yakin kemeja tersebut akan semakin massal dipakai masyarakat Solo. Bahkan dia yakin kemeja tersebut mampu menjadi ikon layaknya Jokowi-Ahok saat maju Pilgub DKI Jakarta 2012.
"Saya yakin nanti akan banyak orang pakai kemeja itu, di kafe, di angkringan. Nanti pasti bisa jadi brand Mas Gibran seperti Pak Jokowi yang pakai kotak-kotak. Orang pakai kemeja itu pasti koncone Mas Gibran," ujarnya.
Gibran pernah berkomentar mengenai kemeja tersebut. Menurutnya, kemeja itu akan sering dia pakai.
"Saya punya banyak. Akan sering saya pakai," kata Gibran saat itu.
Adapun kemeja tersebut bergambar tokoh-tokoh pahlawan, seperti Soekarno, Moh Hatta, Martha Christina Tiahahu, Pangeran Diponegoro, Jenderal Sudirman dan Hassanudin. Terdapat pula gambar burung Garuda dan tulisan Indonesia Raya.
Kemeja tersebut diproduksi oleh Tenue de Attire asal Bandung. Dalam situs tenuedeattire.com, produksi kemeja tersebut juga melibatkan seniman Hari Merdeka.
Kemeja berbahan wool peach itu diberi nama Homme Libre yang artinya manusia merdeka. Kemeja tersebut dijual seharga Rp 449 ribu.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini