Ribuan Warga Magetan Napak Tilas Penjajahan Belanda dengan Jalan Sehat

Ribuan Warga Magetan Napak Tilas Penjajahan Belanda dengan Jalan Sehat

Sugeng Harianto - detikNews
Rabu, 09 Okt 2019 18:22 WIB
Jalan sehat napak tilas penjajahan Belanda di Magetan/Foto: Sugeng Harianto
Magetan - Ribuan warga Magetan mengikuti jalan sehat napak tilas penjajahan Belanda di kabupaten tersebut. Jalan sehat tersebut mengambil rute petilasan Agresi Militer Belanda II tahun 1948.

Napak tilas sepanjang 18 km itu dimulai dari eks rumah dinas bupati tahun 1948 di Desa Ngunut, Kecamatan Parang. Jalan sehat kemudian finish di depan kantor Bupati Magetan.


Napak tilas digelar untuk mengingatkan generasi muda bahwa dalam sejarah, Magetan pernah dijajah Belanda. "Napak tilas tersebut merupakan momentum untuk mengingat kembali perjuangan para pendahulu di Magetan. Yang tetap mempertahankan roda pemerintahan agar tetap terus berjalan, meskipun dalam tekanan," terang Bupati Magetan Suprawoto kepada wartawan di sela pemberangkatan peserta jalan sehat, Rabu (9/10/2019).

Dipilihnya Desa Ngunut sebagai titik start, kata Suprawoto, karena desa tersebut merupakan pusat pemerintahan Magetan saat pada 1948. Menurut sejarah, Belanda menyerbu Magetan pada tanggal 19 Desember 1948, bertepatan dengan Agresi Militer Belanda II.

"Karena kondisi yang mendesak, pusat pemerintahan dipindahkan ke desa Ngunut kecamatan Parang. Kemudian pada tanggal 26 Oktober 1949 tentara Belanda meninggalkan Magetan. Yang akhirnya pada tanggal 1 Januari 1950 pusat pemerintahan di Magetan akhirnya dipindahkan kembali ke pusat kota yang saat ini," paparnya.

Bupati yang akrab disapa Kang Woto itu menyampaikan, kegiatan napak tilas ini juga untuk memeriahkan peringatan Hari Jadi ke 344 kabupaten Magetan. Napak tilas diikuti oleh Forkopimda Magetan, OPD baik Muspida dan muspika, ASN, pelajar juga para komunitas pencinta alam.

Tampak pula dalam jalan sehat tersebut Kapolres Magetan AKBP Muhammad Rifai beserta jajarannya. Para peserta dari berbagai komunitas di Magetan juga antusias mengikuti napak tilas tersebut.

"Alhamdulillah senang bisa ikut napak tilas ini. Yang jelas kita dari komunitas Magetan Communicity ingin mengingat betapa beratnya perjuangan para pahlawan dan nenek moyang kita saat perang melawan Belanda di Magetan," ujar salah satu peserta, Aurel (35).


Napak tilas dengan jarak tempuh 18 km itu dimulai pukul 12.00 WIB dan berakhir pukul 16.00 WIB. Kegiatan yang dinamakan Napak Tilas Ngupatan (Ngunut Magetan) terdiri dari dua Etape. Etape 1 sekitar 3 km dari Desa Ngunut sampai pertigaan Polsek Parang yang diikuti Bupati dan seluruh Forkopimda.

Sedangkan Etape 2 menempuh jarak sekitar 15 km. Start dari pertigaan Polsek Parang dan finish di depan Kantor Sekretariat PKK Kabupaten Magetan, depan Alun-alun Magetan. Etape 2 diikuti segenap perwakilan OPD, TNI, Polri, pelajar dan masyarakat umum.
Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.