Risma Tanggapi Rencana Menhub Bangun Kereta Bandara di Surabaya

Risma Tanggapi Rencana Menhub Bangun Kereta Bandara di Surabaya

Deny Prastyo Utomo - detikNews
Senin, 07 Okt 2019 15:45 WIB
Wali Kota Risma/Foto: Deny Prastyo Utomo
Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menanggapi rencana Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi terkait pembangunan kereta bandara di Surabaya. Saat ini sudah banyak akses yang bisa digunakan menuju Bandara Juanda.

Menhub akan membangun kereta bandara di Surabaya, Makassar, Bali dan Kertajati di Jawa Barat. Pembangunan kereta bandara di Surabaya dan Bali akan menjadi prioritas yakni mulai 2021 mendatang.

"Coba berapa persen, coba berapa menit bisa. Saya sampaikan karena akses ke bandara banyak sekali sekarang ini. Bus umum sudah ada, tol juga ada," kata Risma kepada wartawan di kediamannya, Jalan Sedap Malam, Senin (7/10/2019).


"Tol itu ada beberapa. Sekarang dari MERR (Middle East Ring Road), dari Ahmad Yani, dari tol bisa. Sekarang mudah sekali," imbuh Risma.

Risma juga mengaku pernah menyampaikan ke pemerintah pusat terkait pentingnya kereta api yang terkoneksi dengan pusat perekonomian di Kota Pahlawan. Menurutnya itu karena Surabaya merupakan kota terbesar kedua dengan pertumbuhan kota paling konsisten.

"Kan dari dulu, aku sudah menyampaikan, saat itu semua tidak mendengarkan di sana itu. Surabaya ini kota kedua. Lihat pertumbuhan Kota Surabaya paling konsisten. Tidak terpengaruh di sana ada apa. Surabaya ini paling konsisten. Surabaya ini pusat perkembangan Indonesia timur. Coba kalau tidak percaya. Coba itu hambat itu, kapal-kapal di pulau-pulau kawasan Indonesia timur, pasti akan terhambat perkembangan di sana," terang Risma.

Risma menambahkan, kereta api merupakan angkutan paling murah. Oleh karena itu, ia mengaku pernah mengusulkan soal kereta barang Jakarta-Surabaya yang bisa mengurangi biaya distribusi.

"Aku sudah sampaikan, kereta api adalah angkutan paling murah, makanya aku ngomong sudah Jakarta-Surabaya. Kalau satu kontainer mengangkut satu. Tapi kalau kereta api bisa mengangkut sepuluh gerbong (peti kemas). Itu sudah saya jelaskan tapi semua tidak percaya. Kalau itu terjadi ongkos bahan angkutan sangat murah. Dan implikasinya ke konsumen harga barang bisa lebih murah dan bisa bersaing dengan negara lain atau kota lain," lanjut Risma.


Menurut Risma, harga barang tidak hanya ditentukan biaya produksi. Melainkan juga harga distribusi, pajak dan lainnya.

"Kalau itu bisa dipermurah dengan harga angkut. Kalau harga ini turun bisa kompetitif dengan kota lain dan negara lain. Tadi saya sampaikan kenapa kita butuh bukan hanya perizinan saja. Tapi ini terkoneksi semua sampai hulu, sampai hilir itu terkoneksi, kita bisa awasi, kemudian akan mempengaruhi harga barang kita," pungkasnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.