Mereka diterima dan diantarkan Dinsos Ponorogo menuju tempat tinggal di Kelurahan Kertosari, Kecamatan Babadan. Kadinsos Supriyadi mengatakan, tujuh orang tersebut merupakan satu keluarga yang terdiri dari empat orang dewasa dan tiga anak yang berasal dari Desa Jurug, Kecamatan Sooko.
"Mereka tinggal di Papua sejak tahun 1984, KTP semua asli Wamena. Punya rumah juga di Kertosari," tutur Supriyadi kepada detikcom, Kamis (3/10/2019).
Supriyadi menambahkan, sebelumnya pihak Dinsos mendapatkan info dari Kadinkes Provinsi Jatim bahwa ada 7 orang dari Ponorogo. Pihaknya diminta untuk menjemput di Malang.
Para pengungsi, lanjut Supriyadi, meminta pulang. Sebab, di lokasi pengungsian kurang nyaman bagi mereka. Akhirnya difasilitasi untuk dipulangkan.
"Dari Wamena mereka transit di Jayapura kemudian turun di Malang," terangnya.
Menurut keterangan para pengungsi, di Wamena masih ada sejumlah warga Ponorogo. Namun belum mengetahui jumlah pastinya.
"Karena belum tahu, masih bertahan di sana atau pulang," paparnya.
Hingga saat ini, tujuh warga tersebut masih dalam pantauan Dinkes untuk mengecek kondisi kesehatan serta kebutuhan mereka.
"Kebutuhan utama makanan, hasil periksa kesehatan capek dan lelah. Sekilas terlihat trauma, kan perjalanannya 3 hari," pungkasnya.
Simak Video "Puluhan Warga Eksodus dari Wamena Tiba di Bali"
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini