Kabag Ops Polrestabes Semarang, AKBP Iga DP Nugraha, mengatakan personel yang datang termasuk gabungan dari Ditreskrimum, Dit Intel, Propam, Sabhara, dan Brimob Polda Jateng.
"400-an ya gabungan Polrestabes dan Polda," kata Iga di halaman kantor Gubernur Jateng yang masih satu komplek degan Gedung DPRD Jateng, Jalan Pahlawan, Semarang, Senin (30/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu watercannon yang disiapkan merupakan milik Polrestabes Semarang 1 unit, Sabhara Polda Jateng 2 unit, Brimob Polda Jateng 1 unit.
"Watercannon digunakan untuk antisipasi," pungkasnya.
"Pengamanan untuk semua, termasuk antisipasi adanya penusup," imbuh Iga.
Iga menegaskan peralatan yang dibawa selain watercannon yaitu tongkat, tameng, dan gas airmata. Namun peralatan itu digunakan sebagai upaya terakhir saja jika nantinya terjadi hal yang tidak diinginkan. Menurutnya pada unjuk rasa yang sebelumnya digelar situasi kondusif sehingga peralatan itu tidak perlu digunakan.
"Alat itu untuk upaya terakhir sekali. Dan sampai saat ini penyampaian pendapat bisa dikatakan kondusif baik peserta dan yang dituju sama-sama mengerti," katanya.
Dari pandangan mata di lokasi (pukul 15.17), massa unjuk rasa belum terlihat berkumpul di titik demo. Selain itu pagar yang pekan lalu ambruk karena unjuk rasa juga sudah berdiri lagi.
Seruan aksi bertagar #SemarangMelawan tersebar di media sosial. Seruan itu menyebutkan aksi damai akan dilakukan pukul 14.00 WIB nanti dengan titik kumpul di patung Diponegoro Jalan Pahlawan, Semarang. Tertera nama Aliansi Semarang Raya di bagian bawahnya.
Seruan #KekuasaaanDiTanganRakyat Puncaki Trending:
(alg/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini