Emil, sapaannya, menemui massa di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Sabtu (28/9/2019) pukul 19.30 WIB. Mereka menunggu kehadiran orang nomor satu di Jabar itu sejak sore hari.
Akhirnya, pertemuan terjadi pada malam hari. Dalam kesempatan itu, perwakilan mahasiswa menyampaikan langsung aspirasinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditemui usai pertemuan, Emil sepakat dengan mahasiswa terkait beberapa poin dari RUU yang belum bisa dipahami nilai keadilannya.
"Sebenarnya itu, (rencana bertemu dengan mahasiswa) dari kemarin. Tapi kemarin ada kedinasan luar kota selama empat hari. Tadi kondusif, mereka bergantian menyampaikan aspirasinya meminta dukungan kepada gubernur terkait poin yang mereka rasakan ada ketidakadilan terhadap masyarakat," tutur Emil.
Di sisi lain, gelombang demonstrasi yang terjadi tidak hanya di Bandung mengenai isu ini ada hikmahnya. Dalam sebuah penyusunan RUU, masih ada ruang yang masih belum lengkap, yaitu mungkin uji publik.
"Saya rasa jika komunikasi ini dibangun dengan cara baru, harusnya tidak ada miskomunikasi dan perasaan ketidakadilan yang hadir," ucap dia.
Dalam kesempatan itu, ia mengaku berkomitmen menyampaikan aspirasi yang diterima dari mahasiswa dan pelajar kepada pemerintah pusat untuk ditindaklanjuti sesuai tupoksinya
"Saya dulu adalah pegiat civil society juga, jadi kalau itu ada ranahnya dalam kendali saya, itu tidak terlalu sulit. Tapi kan wacana ini ada dalam kendali keputusan pemerintah pusat, yang bisa disampaikan adalah kita menyampaikan aspirasi dan pandangan pribadi," ujar Emil.
Usai bertemu Emil, demonstran berangsur membubarkan diri pada sekitar pukul 21.00 WIB. (mud/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini