"Pengajuan terakhir Bawaslu Surabaya menjadi Rp 28,18 miliar," kata Ketua Bawaslu Agil Akbar kepada detikcom, Sabtu (28/9/2019).
Menurut Agil, pengajuan anggaran itu mengalami kenaikan dari usulan anggaran yang direncanakan sebelumnya yakni Rp 27,7 miliar. Pihaknya juga sudah beberapa kali mengajukannya ke Pemkot Surabaya
"Kenaikan pasti, dari Rp 27,7 miliar. Sudah kami sampaikan berkali-kali, sudah 3 kali kita bersurat dengan berbagai macam revisi. Jadi habis disurati diundang pembahasan, gitu aja," terang Agil.
Ditanya apa yang menyebabkan anggaran naik? Agil mengaku banyak hal yang memang membutuhkan adanya kenaikan anggaran. Salah satunya adalah kenaikan honorarium adhoc.
"Saya nggak hapal rincian kenaikannya karena banyak. Tapi salah satunya adanya kenaikan paling banyak ada di honorarium untuk adhoc kayak Panwascam dan lain-lain," jelasnya.
"Landasannya (kenaikan) Bawaslu ada landasan dari menteri keuangan. Jadi, kita nggak serampangan menaikkan honornya adhoc," tambah Agil.
Agil berharap, anggaran Pilwali 2020 yang diusulakan itu akan mendapat persetujuan dari pemkot. Sedangkan untuk targetnya pencairannya bulan Oktober anggaran sudah bisa dicairkan.
"Pemkot pastinya masih menghitung apakah uang di 2020 itu memenuhi atau tidak untuk anggaran sekian. Kalau Bawaslu tidak ada target tanggal berapa cair. Kita optimis Oktober anggaran sudah cair," tandasnya.
Simak juga video "KPU Waspadai Adanya Serangan Siber di Pilkada 2020":
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini