Mahasiswa Kendari Tertembak, Polri Uji Balistik 3 Selongsong Peluru

Mahasiswa Kendari Tertembak, Polri Uji Balistik 3 Selongsong Peluru

Sitti Harlina - detikNews
Sabtu, 28 Sep 2019 13:05 WIB
Brigjen Dedi (Reno Esnir/Antara Foto)
Kendari - Polri akan melakukan uji balistik terhadap tiga selongsong peluru yang ditemukan saat olah tempat kejadian perkara (TKP) tewasnya mahasiswa Universitas Halu Oleo, Kendari, Randi. Uji balistik dilakukan untuk mengetahui jenis amunisi dan senjata yang digunakan.

"Itu nanti akan didalami oleh tim Inafis. Inafis kami sudah punya proyektil, nanti kami uji balistik. Nanti, kalau diuji balistik, akan ketemu untuk jenis amunisinya, kemudian jenis senjatanya, kemudian juga alur senjatanya," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Kendari, Sulawesi Tenggara, Sabtu (28/9/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, alur senjata merupakan petunjuk yang sangat kuat untuk mengetahui jenis senjata yang digunakan. Tiap senjata, kata Dedi, punya karakteristik tersendiri.

"Alur senjatanya petunjuk yang sangat kuat untuk bisa mengetahui jenis senjata apa yang digunakan karena alurnya itu ada tiga: ke kiri, tiga ke kanan, atau dua ke kiri dua ke kanan. Tiap-tiap senjata itu memiliki karakteristik sendiri," ujar Dedi.

Dedi mengatakan tim investigasi sedang bekerja untuk mengungkap tewasnya Randi saat demonstrasi. Dia menyebut tim akan bekerja setransparan mungkin.

"Tim sudah turun ke lapangan dalam rangka untuk membuat terang benderang terhadap permasalahan. Tim akan membuktikan secara ilmiah dan juga tim gabungan dari Polda Sultra termasuk Gubernur juga akan menurunkan tim, kemudian tim gabungan dari Komnas HAM, dari ORI (Ombudsman RI), dari tokoh, dari lembaga masyarakat, dan dari kampus harus terlibat setransparan mungkin," ucapnya.

Dalam olah TKP sebelumnya, polisi menemukan tiga selongsong peluru di drainase depan Disnakertrans Sultra. Ketiga peluru itu dibawa dalam tiga kantong berbeda.

Randi dinyatakan tewas tertembak dalam demo berujung bentrok dengan polisi di depan gedung DPRD Sultra, Kendari, Kamis (26/9). Gabungan tim dokter forensik yang melakukan autopsi memastikan Randi tewas karena terkena tembakan senjata api.



Ketua Tim Forensik dr Raja Alfatih Widya, yang melakukan autopsi, membenarkan lubang pada dada Randy akibat tembakan. Randi ditembak dari ketiak kiri dan peluru keluar ke dada kanannya.

"Tidak ada peluru lagi, tapi itu dipastikan dari senjata api," terang Raja, Jumat (27/9).

Selain Randi, ada juga mahasiswa lain, Muh Yusuf Kardawi (19), yang tewas karena luka di kepala saat berdemonstrasi. Kapolda Sultra Brigjen Iriyanto mengatakan Yusuf tewas karena terkena benda tumpul.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads