Mahasiswa Kendari Tewas Tertembak, Polri Periksa Senjata Milik Polda Sultra

Mahasiswa Kendari Tewas Tertembak, Polri Periksa Senjata Milik Polda Sultra

Sitti Harlina - detikNews
Sabtu, 28 Sep 2019 12:16 WIB
Wakapolri Komjen Ari Dono saat di Kendari (Sitti Harlina/detikcom)
Kendari - Polri mengumpulkan dan memeriksa senjata yang ada di Polda Sulawesi Tenggara (Sultra). Hal itu dilakukan setelah mahasiswa Universitas Halu Oleo, Kendari, Randi, tewas tertembak saat demonstrasi.

"Kumpulkan senjata yang digunakan itu yang kami ambil," kata Wakapolri Komjen Ari Dono Sukmanto di Kendari, Sabtu (28/9/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan sebenarnya sudah ada perintah dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian kepada seluruh personel kepolisian yang menjaga demonstrasi agar tidak membawa senjata. Dia menyatakan polisi yang bertugas hanya diperbolehkan membawa tameng, tongkat, dan gas air mata.

"Perintah dari pimpinan dalam penanganan unjuk rasa mahasiswa dilarang menggunakan senjata, kecuali tameng, tongkat, dan gas air mata," tegasnya.

Namun, karena ada mahasiswa yang tewas dan dinyatakan karena luka tembak, Polri langsung memeriksa senjata yang ada di Polda Sultra. Ari Dono berharap hasil pemeriksaan bisa segera diketahui.

"Karena ada temuan, kami periksa dulu, baru inventarisasi," ujarnya.

"Baru diinventarisasi, hasilnya secepatnya," imbuhnya.

Polisi juga sudah melakukan olah TKP yang diduga menjadi lokasi tewasnya Randi. Ada tiga selongsong peluru yang ditemukan.

Randi dinyatakan tewas tertembak dalam demo berujung bentrok dengan polisi di depan gedung DPRD Sultra, Kendari, Kamis (26/9). Gabungan tim dokter forensik yang melakukan autopsi memastikan Randi tewas karena terkena tembakan senjata api.

Ketua Tim Forensik dr Raja Alfatih Widya, yang melakukan autopsi, membenarkan lubang pada dada Randy akibat tembakan. "Tidak ada peluru lagi, tapi itu dipastikan dari senjata api," terang Raja, Jumat (27/9/2019).

"Bagaimana hasil autopsinya?" tanya wartawan kepada Raja.

"Iya, dia ditembak dari ketiak kiri keluar ke dada kanannya," ucap Raja.



Selain Randi, ada mahasiswa lain, Muh Yusuf Kardawi (19) yang tewas karena luka di kepala saat berdemonstrasi. Kapolda Sultra Brigjen Iriyanto mengatakan Yusuf tewas karena terkena benda tumpul.

"Hasil visum (Yusuf), kena benda tumpul," kata Iriyanto, Jumat (27/9).

Iriyanto menegaskan, saat pengamanan, tidak seorang pun anggotanya membawa senjata. Dia menjelaskan anggota tak dibekali senjata sesuai dengan instruksi Kapolri.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads