Mahasiswa Penerima Dana dari Ananda Badudu Sempat Viral karena HT Polisi

Mahasiswa Penerima Dana dari Ananda Badudu Sempat Viral karena HT Polisi

Samsudhuha Wildansyah - detikNews
Jumat, 27 Sep 2019 21:01 WIB
Nabil (kiri)-Hatif (kanan). (Samsudha/detikcom)
Jakarta - Ananda Badudu sempat diperiksa polisi karena mentransfer dana Rp 10 juta kepada mahasiswa pedemo di DPR. Mahasiswa itu disebut-sebut bernama Nabil, yang sempat viral karena Handy Talkie (HT) polisi.

"Unras (unjuk rasa) kemarin kan ada peserta unras yang serang polisi, artinya nyerang petugas kepolisian. Kemudian kami amankan seseorang. Kemudian dia setelah kami periksa mengambil HT pihak polisi juga dengan inisial N," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono kepada wartawan, Jumat (27/9/2019).

Dalam kesempatan terpisah, Nabil mengakui sebagai sosok yang viral karena membawa HT polisi. Dalam video yang viral itu, Nabil juga berkata-kata kasar kepada polisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nabil mengaku ucapan kasarnya itu hanya emosional. Mahasiswa di sebuah universitas negeri di Jakarta ini mengaku terpancing emosi karena psikis massa.

"Hal tersebut saya ucapkan bukan dari hati, akan tetapi respons dari psikis massa aksi," kata Nabil di Polda Metro Jaya.
Nabil pun menyadari upaya represif polisi dalam membubarkan massa demo adalah upaya melindungi objek vital negara dari massa yang disebutnya bertindak anarkistis.

"Adapun tindakan dari pihak kepolisan adalah sebuah langkah preventif guna melindungi aset vital negara yang datang akibat respons dari tindakan anarkistis dari massa aksi yang sudah tidak terbendung lagi," jelas Nabil.

Pengacara Nabil, Roberto Sihotang, mengatakan ucapan kliennya itu hanya sebuah ungkapan emosional. Menurutnya, Nabil merasa emosional lantaran dihujani tembakan gas air mata oleh polisi.

"Apa yang disampaikan keterangan Nabil itu murni emosi sesaat, karena pada saat itu ramai, dilempar gas air mata, jadi dia panik, lari sana, lari sini, tidak ada yang komandoi. Dia merasa seperti anak ayam kehilangan induknya," tutur Roberto.

Adapun HT yang dibawa Nabil itu, disebutnya, diberikan oleh seseorang yang tidak dikenalnya. HT itu diambil dari mobil komando polisi.

"HT itu bukan diambil beliau. Dia dapat itu dari mobil komando, disuruh sama orang nggak dikenal, disuruh pegang dan bawa. Saat keadaan sesak saat itu juga dia bawa. Intinya dia nggak ada niat ambil HT itu," papar Nabil.



Halaman 2 dari 2
(sam/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads