Seperti dilansir AFP, Jumat (27/9/2019), jasad mahasiswa tahun pertama di Universitas Canterbury, Christchurch ini ditemukan setelah mahasiswa lainnya yang juga tinggal di asrama mengeluhkan bau busuk. Jasad mahasiswa berusia 19 tahun itu ditemukan dalam kondisi telah membusuk parah.
Penyidik khusus bencana alam dikerahkan untuk mengidentifikasi jasad mahasiswa itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Identitas mahasiswa itu belum diungkap ke publik. Namun teman-temannya menyebut mahasiswa itu sebagai sosok 'pemuda yang baik dan percaya diri'. Mahasiswa ini diketahui baru mulai kuliah pada Juli lalu.
Laporan media lokal menyebut ayah tiri dari mahasiswa itu melaporkan kekhawatirannya kepada polisi setempat, setelah gagal menghubungi si mahasiswa melalui teman-temannya. "Itu tidak dibenarkan, tidak dibenarkan dalam level apapun," kata salah satu anggota keluarga mahasiswa itu.
Kamar asrama yang menjadi temuan jasad mahasiswa itu merupakan jenis single room. Menurut situs Universitas Canterbury, kamar asrama jenis single room memiliki biaya sewa NZ$ 17 ribu (Rp 149 juta) per tahun.
Asrama di universitas tersebut dikelola oleh Campus Living Villages (CLV) -- sebuah perusahaan yang mengoperasikan akomodasi mahasiswa dengan lebih dari 45 ribu ranjang di Amerika Serikat, Inggris dan Australia, juga Selandia Baru.
"Hal yang menghantui saya adalah bagaimana kita bisa melewatkannya? Saya sangat bingung. Jika memang pria muda ini meninggal sudah lama ... maka saya mengakui itu kegagalan dari pihak kami dan kita harus menyesuaikan proses dan sistemnya," ucap Direktur Operasional CLV, John Schroder, kepada wartawan.
Penyebab kematian mahasiswa ini tidak diketahui pasti. Penyelidikan tengah dilakukan oleh pihak kepolisian dan koroner setempat.
Wakil Rektor Universitas Canterbury, Cheryl de la Rey, memastikan penyelidikan independen tengah dilakukan terhadap insiden ini. Dia meminta maaf karena untuk saat ini tidak memiliki penjelasan bagi keluarga mahasiswa tersebut.
"Saya sungguh minta maaf, saya dan pihak universitas akan melakukan semua hal yang kami mampu untuk menjawab pertanyaan yang muncul," ucapnya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini