2 Bulan Tak Ada yang Tahu, Mahasiswa Selandia Baru Tewas di Asrama

2 Bulan Tak Ada yang Tahu, Mahasiswa Selandia Baru Tewas di Asrama

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 27 Sep 2019 17:52 WIB
Ilustrasi (Thinkstock)
Wellington - Seorang mahasiswa ditemukan tewas di dalam kamar asramanya di Selandia Baru. Jasad mahasiswa ini tergeletak di kamar selama dua bulan tanpa diketahui siapapun.

Seperti dilansir AFP, Jumat (27/9/2019), jasad mahasiswa tahun pertama di Universitas Canterbury, Christchurch ini ditemukan setelah mahasiswa lainnya yang juga tinggal di asrama mengeluhkan bau busuk. Jasad mahasiswa berusia 19 tahun itu ditemukan dalam kondisi telah membusuk parah.


Penyidik khusus bencana alam dikerahkan untuk mengidentifikasi jasad mahasiswa itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jelas ada kegagalan cukup besar di sini. Dan jika itu berarti perlu ada perubahan demi memastikan hal semacam ini tidak kembali terulang di masa mendatang, maka kita akan melakukannya," tegas Menteri Pendidikan Selandia Baru, Chris Hipkins.


Identitas mahasiswa itu belum diungkap ke publik. Namun teman-temannya menyebut mahasiswa itu sebagai sosok 'pemuda yang baik dan percaya diri'. Mahasiswa ini diketahui baru mulai kuliah pada Juli lalu.

Laporan media lokal menyebut ayah tiri dari mahasiswa itu melaporkan kekhawatirannya kepada polisi setempat, setelah gagal menghubungi si mahasiswa melalui teman-temannya. "Itu tidak dibenarkan, tidak dibenarkan dalam level apapun," kata salah satu anggota keluarga mahasiswa itu.

Kamar asrama yang menjadi temuan jasad mahasiswa itu merupakan jenis single room. Menurut situs Universitas Canterbury, kamar asrama jenis single room memiliki biaya sewa NZ$ 17 ribu (Rp 149 juta) per tahun.

Asrama di universitas tersebut dikelola oleh Campus Living Villages (CLV) -- sebuah perusahaan yang mengoperasikan akomodasi mahasiswa dengan lebih dari 45 ribu ranjang di Amerika Serikat, Inggris dan Australia, juga Selandia Baru.

"Hal yang menghantui saya adalah bagaimana kita bisa melewatkannya? Saya sangat bingung. Jika memang pria muda ini meninggal sudah lama ... maka saya mengakui itu kegagalan dari pihak kami dan kita harus menyesuaikan proses dan sistemnya," ucap Direktur Operasional CLV, John Schroder, kepada wartawan.


Penyebab kematian mahasiswa ini tidak diketahui pasti. Penyelidikan tengah dilakukan oleh pihak kepolisian dan koroner setempat.

Wakil Rektor Universitas Canterbury, Cheryl de la Rey, memastikan penyelidikan independen tengah dilakukan terhadap insiden ini. Dia meminta maaf karena untuk saat ini tidak memiliki penjelasan bagi keluarga mahasiswa tersebut.

"Saya sungguh minta maaf, saya dan pihak universitas akan melakukan semua hal yang kami mampu untuk menjawab pertanyaan yang muncul," ucapnya.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads