"Mereka yang membuat tuduhan tersebut harus memberikan bukti yang diperlukan. Apa bukti Anda?" kata Rouhani kepada para wartawan di New York, sehari usai berpidato di depan Sidang Umum PBB, seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (27/9/2019).
Diketahui bahwa Amerika Serikat dan Saudi telah menuding Iran berada di balik serangan ke instalasi-instalasi minyak Saudi yang membuat terhentinya separuh produksi minyak kerajaan tersebut. Prancis, Jerman dan Inggris kemudian juga turut menyalahkan Iran atas serangan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah Iran mengecam tuduhan-tuduhan itu sebagai "konyol". Teheran membantah terlibat serangan yang diklaim oleh kelompok pemberontak Houthi di Yaman tersebut.
"Jika Anda memiliki bukti atau dokumentasi, silakan berikan ke saya," kata Rouhani seraya menambahkan bahwa AS, Prancis, Inggris dan Jerman harus berhenti memasok senjata ke Saudi.
Sebelumnya dalam pidatonya di depan Sidang Umum PBB pada Rabu (25/9) waktu setempat, Rouhani memperingatkan bahwa "satu kesalahan saja" di Kawasan Teluk bisa "memicu kebakaran besar". "Ketegangan dan konflik membuat wilayah itu "berada di tepi kehancuran," kata Rouhani. Dia pun menyerukan Saudi untuk mengakhiri serangannya di Yaman.
"Keamanan Arab Saudi akan terjamin dengan penghentian agresi di Yaman, daripada dengan mengundang orang asing," cetus Rouhani. Dia juga menambahkan bahwa keamanan regional adalah tanggung jawab negara-negara di kawasan, bukan AS.
"Keamanan tidak akan tercipta dengan senjata dan intervensi Amerika," tutur Rouhani. "Keamanan tidak dapat dibeli atau disediakan oleh pemerintah asing," imbuhnya. Rouhani pun menyerukan agar PBB turut membentuk "koalisi harapan" di wilayah Teluk Persia untuk mempromosikan perdamaian, stabilitas dan kesejahteraan bagi semua negara.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini