Persoalan Kemanusiaan Serius di Balik Tewasnya Randi Saat Demonstrasi

Persoalan Kemanusiaan Serius di Balik Tewasnya Randi Saat Demonstrasi

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 27 Sep 2019 06:56 WIB
Foto: Pelajar demo di Kendari (Siti-detikcom)
Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Najih Prastiyo mengatakan kader IMM yang tewas dalam unjuk rasa di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), menunjukkan adanya pelanggaran kemanusiaan. Persoalan yang begitu serius.

"Ini persoalan kemanusiaan yang hari ini dilanggar oleh aparat di sana," kata Najih di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jakarta seperti dilansir Antara, Jumat (27/9/2019).

Najih mengemukakan Randi adalah kader IMM yang aktif di sejumlah organisasi. Almarhum adalah korban kekerasan saat unjuk rasa dan meninggal dengan luka bekas peluru di dada.

Atas persoalan itu, dia menyebutkan akan mengupayakan keadilan lewat koordinasi dengan kepolisian dan pihak Muhammadiyah agar terbentuk tim investigasi.

Secara prinsip, tambah dia Kapolri tidak pernah menetapkan prosedur tetap (protap) pengamanan aksi dengan peluru. Kapolda Sultra juga menyampaikan lewat koordinasi dengan Kapolri sudah meniadakan peluru karet.

"Di pengamanan tadi, tapi kalo di Sultra sudah seperti itu maka kita harus menuntut tindakan kepada Kapolda Sultra. Apalagi hari ini Kapolda Sultra tetap bersikukuh bahwa dia sudah melakukan semuanya sesuai protap," jelas Najih.

Akan tetapi, Najih mengatakan apa yang terjadi pada Randi menunjukkan ada sesuatu yang tidak sesuai protap dalam pengamanan unjuk rasa.

"Korban berjatuhan tidak boleh ada lagi. Tidak boleh dengan kekerasan. Pendekatan harus dengan persuasif, pendekatan kultural. Kekerasan hanya akan membangkitkan semangat muda perlawanan mahasiswa seluruh Indonesia," lanjutnya.


Simak Video "Ketum Muhammadiyah Minta Kader IMM yang Tewas di Kendari Diusut"

[Gambas:Video 20detik]

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads