Mahathir: Anda Bisa Kritik Indonesia tapi Kebakaran Hutan Akan Tetap Ada

Mahathir: Anda Bisa Kritik Indonesia tapi Kebakaran Hutan Akan Tetap Ada

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 27 Sep 2019 03:31 WIB
PM Malaysia Mahathir Mohamad dan Presiden Jokowi. (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr)
New York - Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, melempar kritik soal penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia. Mahathir menilai dunia tidak bisa menekan Indonesia.

Dalam beberapa waktu terakhir, Malaysia mengeluhkan asap karhutla yang juga berimbas ke negaranya. Mahathir membandingkan kebakaran hutan di Indonesia dengan yang terjadi di Amazon, Brasil.


"Presiden Brasil yang baru tak mempermasalahkan pembakaran hutan untuk pertanian dan tak ada yang bisa menyetopnya. Saya pikir, sistem tidak mengizinkan kita untuk mencampuri urusan dalam negeri di negara lain," kata Mahathir seperti dilansir New Strait Times, Jumat (27/8/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anda bisa menyalahkan Indonesia, Anda bisa mengkritik mereka, tapi kebakaran itu akan tetap ada," sambungnya.

Hal itu disampaikan Mahathir saat menghadiri dialog World Leaders Forum di Columbia University, New York. Dia menjawab pertanyaan apakah sanksi ekonomi atau sorotan komunitas internasional yang bertentangan dengan Indonesia bisa mengatasi masalah asap ini.

Mahathir mengatakan bisa jadi ada saatnya nanti kebakaran hutan menjadi sangat parah hingga seluruh dunia akan diselimuti asap. Jika itu terjadi, menurutnya PBB harus angkat bicara.

"Bila saat itu tiba, PBB bisa jadi berpendapat 'ini bukan lagi masalah nasional, ini adalah masalah bagi dunia dan dunia harus beraksi," ucapnya.


Menurutnya, saat ini PBB tak bisa berbuat apa-apa terkait kebakaran hutan Indonesia. Namun, Mahathir berpendapat cara persuasif bisa dilakukan.

Pemerintah RI Tegaskan Komitmen Tangani Karhutla

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan penanganan karhutla di Indonesia cukup sistematis. Sebanyak 300 juta liter air sudah digunakan untuk memadamkan api dan langkah penegakan hukum sudah dilakukan oleh LHK ataupun Polri.

Dia menambahkan, tingkat pencemaran asap dari Indonesia ke negara tetangga sudah mulai menurun. Tim yang dipimpin Menko Polhukam Wiranto, kata Siti, disebutnya belum ada pembahasan mengenai bantuan negara lain untuk mengatasi karhutla.

"Malaysia diuntungkan dengan posisi musim di mana bibit awan lebih duluan hadir dan cukup banyak. Sementara itu, transboundary haze yang dimulai sejak tanggal 13 September saat ini sudah mulai menipis. Jadi posisinya seperti itu. RI punya tim kerja yang dipimpin Menko Polhukam dan setahu saya belum ada pembahasan tentang bantuan negara lain," tuturnya, Sabtu (21/9).

Halaman 2 dari 2
(imk/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads