Gunung Merbabu Masih Membara, 600 Ha Lahan Hangus Terbakar

Gunung Merbabu Masih Membara, 600 Ha Lahan Hangus Terbakar

Ragil Ajiyanto - detikNews
Kamis, 26 Sep 2019 17:17 WIB
Pemadaman kebakaran di Gunung Merbabu, Kamis (26/9/2019). Foto: Istimewa
Boyolali - Sudah hampir tiga pekan, kebakaran di kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu masih belum padam hingga hari ini. Luas area lahan yang terbakar hingga saat ini diperkirakan sudah lebih dari 600 hektare.

"Iya sampai hari ini belum padam. Sudah hampir tiga pekan ini, belum padam," kata Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), Junita Parjanti, ditemui di kantornya di Boyolali, Kamis (26/9/2019).

Tentang luas lahan yang terbakar sejak tanggal 12-19 September 2019, diperkirakan mencapai 613,57 hektare. Area yang terbakar tersebar di tiga wilayah yakni Kabupaten Boyolali, Kabupaten Magelang dan Kabupaten Semarang dengan wilayah kebakaran di Kabupaten Boyolali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Junita menjelaskan kawasan yang terbakar baik di zona pemanfaatan atau rehabilitasi, zona rimba dan zona inti.

"90 persen (lahan yang terbakar) sabana, edel weis juga terbakar," terangnya.

Hari ini titik api masih membara di wilayah Ampel dan Selo, Boyolali. Bahkan, di Selo kebakaran telah merembet ke jalur pendakian.

"(kawasan) Pos 1 dan 2 sudah terbakar," ungkap dia.



Kebakaran di wilayah Selo, lanjut dia, hingga hari ini masih terjadi di simpang Macan, yakni di jalur pendakian sebelum Pos 2. Kebakaran juga telah membakar tanaman keras, di zona rimba, seperti akasia dekuren, puspa dan lainnya.


Wilayah Selo dan Ampel tersebut juga merupakan habitat satwa liar, seperti Lutung dan Rek-rekan yang merupakan satwa endemik Gunung Merbabu dan popuasinya hanya belasan ekor saja.

Pemadaman kebakaran di Gunung Merbabu, Kamis (26/9/2019). Pemadaman kebakaran di Gunung Merbabu, Kamis (26/9/2019). Foto: Istimewa

Karena habitatnya terbakar, Lutung dan Rek-rekan pun diperkirakan sudah turun gunung menghindari api yang masih berkobar.

"Sudah turun ke Telukan. Tapi masih di zona rimba, masih jauh dari pemukiman penduduk," jelas Junita.



Pihak BTNGMb bersama relawan, TNI/Polri saat ini masih terus berupaya melakukan pemadaman secara manual dan membuat sekat-sekat agar api tidak merembet. Namun, upaya pemadaman secara manual terkendala kondisi geografis dan medan yang berat.


"Angin terkadang juga bertiup kencang, kalau api membesar, sudah bisa apa-apa, harus menjauh dan hanya bisa memantau saja," kata Junita.

Pihaknya berharap segera ada bantuan helikopter untuk dilakukan pemadaman dari udara atau water boombing. Karena pemadaman secara manual mengalami kesulitan dan petugas juga sudah mulai kelelahan.

"Namun demikian, pengendalian kebakaran terus kami dilakukan demgan manual dan sekat bakar, dibantu dengan relawan, TNI dan Polri," tandasnya.
Halaman 2 dari 3
(sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads