Setidaknya ada 1.200 orang warga yang meminta untuk dievakuasi dari Wamena setelah kericuhan pecah di Wamena pada Senin (23/9) lalu.
Berdasarkan keterangan pers Dispen TNI AU, Kamis (26/9/2019), hari ini sebanyak 14 orang yang telah dievakuasi. Mereka terdiri dari 4 korban luka-luka akibat kerusuhan dan 10 orang pengungsi. Mereka dievakuasi ke Jayapura.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Korban dan pengungsi yang kebanyakan pendatang itu tampak lega bisa dievakuasi dari Wamena. Bahkan seorang ibu yang terluka tampak menangis dan memeluk Marsma Bowo.
Para korban lalu dirujuk ke RSUD Dok II Jayapura. Mereka akan mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Sebelumnya diberitakan, sekitar 1.200 orang warga mendaftarkan diri ke TNI AU meminta dievakuasi dari Wamena pascarusuh. Warga merasa ketakutan akibat rusuh dan memilih untuk keluar dari kawasan lembah Baliem.
"Dijadwalkan dua Hercules TNI-AU disiapkan untuk membantu warga khususnya yang mengalami luka-luka," kata Marsma TNI Triwibowo, kemarin.
![]() |
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal secara terpisah menyebut demo anarkis di Wamena pada Senin (23/9) menyebabkan ratusan bangunan rusak dan dibakar baik milik pemerintah maupun swasta dan warga sipil.
Tercatat 30 orang meninggal dunia akibat kerusuhan, sebagian besar adalah warga yang tidak sempat menyelamatkan diri akibat rumah atau ruko yang dibakar massa. Gubernur Papua Lukas Enembe mengatakan aksi anarkistis itu terjadi tiba-tiba tanpa diketahui pemerintah.
"Data terakhir ada 30 jenazah dan sebagian besar sudah dikirim ke Jayapura. Kejadian tiba-tiba dan memaksa siswa-siswa, oleh kelompok yang kami tidak tahu dari mana tetapi mereka memaksa anak-anak sekolah yang masih ulangan untuk melakukan aksi kriminal," ungkap Lukas Enembe di Wamena.
Simak Video "Polri Ungkap Dugaan Pemicu Kerusuhan di Wamena!"
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini