"Menurut saya, kemarin yang muncul di sejumlah daerah nggak ada masalah. Apa pun aspirasi mahasiswa itu adalah murni. Hanya permasalahannya mahasiswa harus berani mengambil sikap kalau ada kepentingan-kepentingan lain ikut serta. Itu harus fair," kata Tjahjo di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (25/9/2019).
"Apalagi sekarang sudah semakin modern, pakai CCTV, pakai drone semua orang sudah tahu. Ini mahasiswa atau tidak, ini teriaknya apa," imbuh dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tjahjo juga mengaku tak masalah jika gedung milik pemerintah, termasuk gedung DPRD menjadi sasaran kericuhan unjuk rasa. Kendati demikian, dia meyakini bukan mahasiswa pelaku pembakaran tersebut.
"Itu wajar lah, pagar jebol diperbaiki lagi nggak ada masalah, namanya emosional. Saya yakin yang membakar bukan mahasiswa," kata Tjahjo.
"Secara prinsip pemerintah daerah dan DPRD apalagi DPRD bagian daripada pemerintah secara nasional, hukumnya wajib menerima setiap pengaduan masyarakat, baik perseorangan maupun dalam konteks 'demo'," imbuh dia.
Sebelumnya, demonstrasi mahasiswa di berbagai daerah menolak UU KPK hingga RUU KUHP berujung ricuh. Sejumlah gedung DPRD di sejumlah wilayah juga menjadi korban kericuhan.
Tudingan demo ditunggangi pun kepentingan lain sempat menyeruak. Tudingan muncul setelah tagar turunkan Jokowi ramai digaungkan di media sosial. Namun tagar tersebut diduga bukan berasal dari mahasiswa.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini